Blog untuk Pendidikan

Kamis, 28 April 2016

Pengertian Wacana dan Teks

Sebagian ahli bahasa membedakan istilah wacana dengan istilah teks. Misalnya, Widdowson (1980) menggolongkan istilah wacana sebagai bahasa yang digunakan untuk merujuk ragam bahasa yang dihasilkan secara lisan. Dialog seperti percakapan, diskusi, wawancara dan monolog seperti pidato, pembacaan berita radio dan televisi digolongkannya sebagai wacana. Sebaliknya, tulisan berita, tajuk rencana, buku, dokumen, dan sebagainya dimasukkannya sebagai teks. Sementara itu, ahli bahasa lain seperti Halliday (1985) dan koleganya menggunakan istilah wacana dan teks untuk merujuk pada ragam bahasa lisan dan tulis. Mereka beralasan bahwa baik bahasa lisan maupun tulis merupakan produk suatu proses sosial.




Wacana dan teks adalah bahasa (baik lisan maupun tulis) yang sedang melakukan fungsinya di dalam suatu konteks situasi dan konteks kultural. Wacana dapat dipahami sebagai suatu konstruk (bangunan) yang dibentuk melalui sistem fungsi atau makna dan sistem bentuk linguistik/kebahasaan secara simultan (bersama-sama/pada waktu yang sama). Secara fungsional, wacana digunakan untuk mengekspresikan suatu tujuan atau fungsi proses sosial di dalam suatu konteks situasi dan konteks kultural (Butt, Fahey, Spinks, & Yalop, 1998; Halliday, 1994). Secara fungsional, wacana merupakan sejumlah unit simbol kebahasaan yang digunakan utnuk merealisasikan realitas pengalaman dan logika (ideasional), realitas sosial (interpersonal), dan sekaligus realitas tekstual/semiotik (simbol). Sementara itu, secara sistemik, wacana merupakan bahasa yang terdiri atas sejumlah sistem atau unit kebahasaan yang secara hierarkis bekerja secara simultan dan sistemik dari sistem yang lebih rendah, fonologi/grafologi, menuju ke sistem yang lebih tinggi, leksikogramatika, semantik wacana, dan struktur teks. Setiap peringkat tidak dapat dipisahkan karena peringkat itu merupakan organisme yang mempunyai peran yang saling terkait dalam merealisasikan makna holistik atau tujuan sosial suatu wacana (Halliday, 1985a; Halliday, 1994). 

Sumber:
Fairul Zabadi, Sutejo, Mu'jizah, dan Dad Murniah .2014.Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan : buku guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Rabu, 27 April 2016

ONE STOP APPLICATION: Kirim, Pantau dan Transaksi Dengan Aplikasi MyJNE Dalam Satu Genggaman


misterpangalayo.com - Mengirim Semakin Nyaman Dengan #JNEMobile Dalam Satu Genggaman. Untuk memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten. Perusahaan jasa pengiriman dan logistik terbesar di Indonesia PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mengambil langkah konkrit di awal tahun 2016 dengan merilis aplikasi mobile yang diberi nama "My JNE". Aplikasi My JNE merupakan salah satu dari tujuh terobosan baru yang dinamai 7 Magnificent. Enam program andalan lainnya yaitu JNE-PopBox, @box prepaid, JNE Super Speed, JNE International Shipment, Layanan CD Music dan JNE Trucking.

Aplikasi My JNE diluncurkan seiring dengan pesatnya pertumbuhan e-Commerce di Indonesia sehingga meningkatnya kebutuhan distribusi barang di masyarakat dari segi jumlah maupun jenis layanan. Berangkat dari alasan tersebut, JNE berinovasi meningkatkan produk layanan maupun program-programnya. Rata-rata pengiriman JNE hingga tahun 2015 adalah 12 juta pengiriman per bulan atau 400 ribu kiriman per hari, di mana 70 persennya merupakan transaksi yang terjadi di bisnis e-Commerce.

JNE yang sudah hadir sejak tahun 1990 ini, beradaptasi dengan layanan yang adaptif dan inovatif menghadapi pelanggan setia JNE yang kritis dengan kebutuhan dan distribusi barang yang beragam dalam era pertumbuhan dunia digital. Aplikasi My JNE merupakan penyempurnaan dari aplikasi sebelumnya. Yang paling baru, pada My JNE terdapat fitur My COD (Cash on Digital) memudahkan pelanggan melakukan pembayaran. Ketersediaan fitur tersebut makin lengkap dengan adanya fitur My COD Wallet, untuk menyimpan uang yang bisa digunakan sewaktu-waktu.

Kelengkapan fitur yang terdapat pada aplikasi My JNE bukan saja memudahkan pelanggan, tapi juga memberikan pengalaman berbeda. Aktivitas jual-beli online dapat dilakukan dengan mudah dalam satu genggaman, sehingga keamanan dan kenyamanan pelanggan pun terjamin.

SETUP MY JNE

Aplikasi My JNE ini hanya tersedia untuk platform Android dan sudah tersedia di Google Play Store serta dapat diunduh secara gratis. Dengan ukuran file installer hanya sekitar 7,2 MB, proses unduh dan instalasi tidak membutuhkan waktu yang lama. Dalam hitungan detik, Aplikasi My JNE sudah terinstal di smartphone Anda dan siap untuk digunakan.

MY JNE - Unduh dan Instalasi pada Smartphone Android

Ketika menjalankan aplikasi My JNE, kita harus mengisi informasi yang dibutuhkan pada proses registrasi. Nomor handphone menjadi kode unik customer. Secara sistem, anggota My JNE secara otomatis memiliki data pelanggan. Setelah registrasi selesai, kita dapat langsung sign in ke fitur-fitur yang sudah tersedia di aplikasi My JNE. Untuk menikmati layanan dasar di dalam aplikasi My JNE seperti melacak dan mencari informasi tarif pengiriman barang serta lokasi kantor atau agen JNE terdekat, pelanggan tidak perlu melakukan registrasi.

FITUR MY JNE

Tampilam aplikasi My JNE ini bersifat user-friendly dan sangat mudah dipahami karena ditampilkan dalam bentuk infografis yang atraktif. Menu utama yang tersedia di aplikasi My JNE adalah menu Home, JNE Nearby, My COD dan My COD Wallet. Dengan satu nomor telepon yang terdaftar kita bisa menikmati fitur-fitur istimewa seperti:
  • MY TARIFF       : Cek tarif pengiriman JNE seluruh Indonesia
  • MY SHIPMENT  : Cek Status pengirimanmu sendiri dan kiriman orang lain dengan lebih cepat
  • MY LOCATION : Cek Lokasi pengiriman JNE yang terdekat
  • MY COD         : Membuat Order dari toko online mu dan Menggunakan JNE sebagai mediasi pembayaran.
Layanan My JNE

1. HOME

Menu Home
Tampilan awal (Home) aplikasi My JNE, terdapat dua fitur istimewa yaitu My Shipment (Search Air Waybill) dan My Tariff. Untuk menggunakan fitur My Shipment, kita harus terdaftar sebagai anggota My JNE, supaya kita mudah dan nyaman mengecek status pengiriman sendiri dan kiriman orang lain lebih cepat. Sedangkan, fitur My Tariff berfungsi untuk mengecek informasi tarif pengiriman barang dan pelanggan tidak perlu melakukan registrasi untuk menikmati layanan ini.

Cara menggunakan fitur Air Waybill :
  • Cara Manual
Ketik kode Air Waybill pada kolom yang tersedia, lalu tekan tombol "search", tunggu beberapa saat hingga muncul informasi data tracking detail yang berisi informasi terkait data pengirim, tujuan dan status pengiriman.
    • Sistem Barcode 
    Disamping kanan kolom "Air Waybill" terdapat icon kamera yang berguna untuk memindai barcode yang terdapat di dokumen. Atur posisi kamera belakang ponsel yang benar untuk memindai barcode, maka sesaat kemudian, aplikasi akan memunculkan data tracking detail.
      fitur Air Waybill

      Ketika memilih fitur My Shipment, tampilan yang dimunculkan adalah Tracking List yang terdiri dari tiga buah tab, yaitu :
      • Tab Shipper - menampilkan informasi data paket yang pernah dikirim menggunakan jasa JNE.
      • Tab Consignee - menampilkan informasi data paket yang dikirim dengan JNE yang ditujukan kepada pengguna
      • Tab Favourite - menampilkan informasi data pengiriman yang dipilih sebagai favourite dengan cara men-tap tanda bintang di pojok kanan atas pada tampilan Tracking Detail.
      fitur My Shipment

      Apabila Anda ingin menampilkan Tracking Detail, klik salah satu data pengiriman maka informasi yang Anda butuhkan segera ditampilkan seperti kode Air Waybill, identitas pengirim dan penerima, status pengiriman, form (memberikan rating dan komentar) dan riwayat status pengiriman mulai dari manifested (paket diterima kantor cabang JNE pengirim), received in destination (paket diterima kantor cabang JNE penerima), on process (paket dalam pengiriman ke alamat tujuan), dan delivered (paket diterima).

      Cara menggunakan fitur My Tariff :

      Ketik nama kota asal dan tujuan kemudian klik tombol "Check Tariff", My JNE akan menampilkan data ongkos kirim mulai dari tarif OKE, REGULER dan YES. Untuk paket yang lebih dari 1kg bisa di edit berat paket serta panjang, lebar dan tinggi paket dalam satuan centimeter (cm). Pasca peluncuran 7 program andalan JNE yang dinamai "7 Magnificent", khusus pengiriman dari Jakarta to Jakarta, ada tambahan informasi berupa PELIKAN, @BOX3KG, @BOX5KG, POPBOX, JTR, JTR250, JTR<150 dan="" jtr="">250.

      fitur My Tariff

      2. JNE NEARBY

      Fitur JNE Nearby adalah salah satu fitur istimewa aplikasi My JNE yang digunakan untuk mengetahui lokasi gerai JNE terdekat dari lokasi Anda. GPS di perangkat Anda harus diaktifkan, agar memudahkan Anda menggunakan layanan ini. Contoh kasus sederhana, ketika saya berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Pontianak untuk dikirim ke Kota Singkawang. Barang belanjaan saya tidak perlu dibawa pulang, cukup gunakan Aplikasi My JNE untuk menggunakan layanan JNE Nearby dan mencari agen JNE terdekat di sekitar saya. Menghemat waktu, memperpendek jarak tempuh dan cepat.

      Fitur JNE Nearby
      3. MY COD

      Fitur My COD atau My Cash On Digital memberikan kemudahan dan kenyaman pelanggan setia JNE dalam membuat order dari toko online tanpa bertatap muka dan menggunakan jasa JNE sebagai mediasi pembayaran tanpa perlu repot pergi bertemu klien untuk bertransaksi. JNE bekerjasama dengan Permata Bank untuk layanan pembayaran belanja online.

      Fitur My COD

      Cara menggunakan fitur My COD:


      Untuk menggunakan fitur My COD, pelanggan setia JNE perlu sign in untuk menikmati layanan ini. Apabila Anda belum terdaftar sebagai anggota My JNE, baiknya ada registrasi terlebih dahulu dengan men-tap tombol "Sign Up". Ketika sudah berhasil sign in, maka akan tampil layanan My Shop dan My Order. Dalam fitur My Shop, pelanggan bisa Creat Order, lalu input Order Name, Insert Buyer's Phone Number, Add Item, Shipment Fee, Other Fee, Grand Total. Sedangkan, fitur My Order mempunyai kesamaan dalam layanan dengan fitur My Shop.



      4. MY COD WALLET

      My COD Wallet digunakan untuk pembayaran transaksi My COD, sub menu yang terdapat pada fitur MY COD Wallet adalah Transfer, Top Up, Cash Out, dan History. Dalam fitur ini, pelanggan setia JNE bisa melihat detail informasi akun miliknya seperti "nama lengkap, email, nomor hp, virtual account number, store name, store code, nomor KTP, DOB, Address, Bank Account". Semua item dalam fitur itu bisa kita edit, change password dan log out pada gambar garis titik tiga sebelah kanan atas.

      Fitur My COD Wallet

      KINERJA APLIKASI MY JNE

      Aplikasi My JNE menjadi solusi paling jitu untuk pelanggan setia JNE seluruh Indonesia untuk menikmati dan mengeksplorasi beragam layanan andalan dari My JNE dalam satu genggaman. Kirim, pantau dan transaksi dalam satu genggaman membuat Aplikasi My JNE menjadi One Stop Application yang menghadirkan semua layanan JNE dalam satu sentuhan jari. Tampilan infografis yang atraktif dan mudah dipahami oleh pengguna menjadi keunggulan My JNE. Semua fitur dan menu yang tersedia cukup responsif dan informasi yang disajikan juga mendetail.

      Specifications
      Genre                      : Bussiness
      Operating System      : Android
      publisher                  : PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir
      Updated                   : February 28, 2016
      Size                         : 7.8 M
      Installs                      : 100,000 - 500,000
      Current Version         : 1.01
      Requires Android       : 2.3 and up
      Download Link           : Aplikasi My JNE (Google Play)


      Jika kamu merupakan pelanggan setia JNE, wajib banget punya apps MyJNE ini di smartphone. Hal ini karena aplikasi ini akan memudahkan kamu melakukan pelacakan paket yang dikirimkan jadi tidak perlu khawatir. Dan karena apps ini ada di smartphone, kamu tidak perlu repot membuka website hanya untuk melacak status paket kamu. (JNE)


      Yuk, segera download di sini http://bit.ly/AppMyJNE!

      Selasa, 26 April 2016

      APLIKASI MY JNE: My Own Way For Living Easier

      APLIKASI MY JNE: My Own Way For Living Easier

      misterpangalayo.com - Mengirim Semakin Nyaman Dengan #MyJNE Dalam Satu Genggaman. Bertempat di Majesty Coffee Shop (Aston Pontianak Hotel & Convention Center), Senin (25/04) siang, para awak media dan Komunitas Blogger Pontianak turut diundang untuk mengikuti acara KOPDAR MY JNE yang diselenggarakan oleh JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) salah satu perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian.

      Acara ini juga turut dihadiri oleh Head of Corporate Communication, Mayland Hendar Prasetyo. Beliau mengatakan rata-rata pengiriman JNE hingga tahun 2015 adalah 12 juta pengiriman per bulan atau 400 ribu kiriman per hari. Sekitar 60 hingga 70 persen pengiriman JNE berasal dari pengiriman e-commerce di seluruh Indonesia. JNE pun harus beradaptasi dalam mengakomodir keinginan konsumen untuk melakukan terobosan baru menciptakan layanan yang adaptif dan inovatif.
      Kopdar JNE Pontianak
      #KopdarMyJNE
      Bersamaan dalam acara gathering tersebut, Mayland Hendar Prasetyo juga memperkenalkan terobosan baru 7 program yang mengagumkan yang dinamakan "7 Magnificent". Ketujuh program atau produk layanan tersebut adalah Aplikasi MyJNE; JNE-PopBox; @box prepaid; Promo JNE Super Speed; JNE International Shipment; Layanan CD Music dan JNE Trucking. Program ini bertujuan untuk memberi solusi dan kemudahan kepada konsumen.

      Sejak berkenalan dengan Aplikasi MY JNE, mengirim semakin nyaman dalam satu genggaman. Maka dari itu, izinkan saya sebagai salah satu pengguna jasa JNE, untuk me-Review salah satu program andalan dari PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yaitu Aplikasi My JNE. Tak Kenal Maka Tak Sayang. Sebelum berbicara lebih jauh tentang Aplikasi My JNE, terlebih dulu kita berkenalan dengan PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).


      Review Aplikasi My JNE

      TENTANG JNE

      Apa itu JNE ?

      JNE adalah salah satu perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Nama resminya adalah Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Tiki JNE), berdiri pada tanggal 26 November 1990 untuk menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan di dunia dan memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten.

      Mengapa harus JNE ?

      Seperti dikutip dari situs jne.co.id, Selasa (26/04/2016), kecepatan dan kehandalan layanan yang konsisten dan bertanggung jawab membuat kredibilitas JNE semakin tinggi di mata pelanggan maupun mitra kerja.

      Keunggulan JNE, antara lain:
      • Lebih dari 150 lokasi JNE telah terhubungkan dengan sistem komunikasi on-line, dikawal oleh sistem dan akses situs informasi yang efektif serta efisien bagi konsumen dalam upaya mengetahui status terkini pengiriman paket atau dokumen. 
      • JNE mengedepankan sumber daya manusia sekaligus teknologi sebagai bagian dari pengembangan. Dari mesin X-Ray, GPS, hingga alat komunikasi satelit. 
      • Kehandalan dan komitmen JNE ini terbukti dengan diraihnya berbagai bentuk penghargaan serta sertifikasi ISO 9001:2008 atas sistem manajemen mutu. 
      • Nilai perusaan yang terapkan oleh JNE adalah jujur, disiplin, tanggung jawab dan visioner. 
      • Mendukung E-Commerce dan UKM

      Review Aplikasi My JNE

      APLIKASI MY JNE

      Apa itu My JNE ?

      MY JNE adalah aplikasi mobile berbasis android yang menghubungkan nomor telepon Anda dengan seluruh kiriman yang Anda kirim melalui JNE. Sesuai dengan namanya, aplikasi My JNE ini menjadi One Stop Application yang menghadirkan semua layanan JNE dalam satu aplikasi. Kirim, pantau dan transaksi dalam satu genggaman.

      Cukup dengan menginstal aplikasi My JNE di Play Store, Anda dapat mengaktifkan layanan dari My JNE dengan satu nomor telepon, mulai mencari informasi lokasi pengiriman hingga membuat order dari toko online, dan beragam layanan terbaru dari JNE yang dapat dinikmati hanya dalam satu genggaman.

      Aplikasi My JNE ini menjadi solusi jitu bagi pengguna smartphone khususnya Android yang ingin menikmati beragam layanan JNE dengan cara yang cepat dan mudah dalam satu genggaman.

      Fitur-fitur Istimewa My JNE

      Dengan satu nomor telepon yang terdaftar kita bisa menikmati fitur-fitur istimewa seperti:
      • MY TARIFF: Cek tarif pengiriman JNE seluruh Indonesia
      • MY SHIPMENT: Cek Status pengirimanmu sendiri dan kiriman orang lain dengan lebih cepat
      • MY LOCATION: Cek Lokasi pengiriman JNE yang terdekat
      • MY COD: Membuat Order dari toko online mu dan Menggunakan JNE sebagai mediasi pembayaran.


      Download, Instal, dan Penggunaannya  (starstarstarstarstar)

      Pertama-tama yang perlu Anda lakukan adalah klik Play Store di smartphone Android Anda, lalu search dengan keyword "Download MyJNE". Apk Android muncul pilihan untuk mendownload Aplikasi MyJNE atau Anda bisa langsung klik gambar dibawah ini untuk mendownload Aplikasi My JNE.

      klik gambar diatas utk mendownload App My JNE
      Kedua, silahkan Anda download file installer aplikasi My JNE yang kapasitasnya 7.2 MB, ini terbilang kecil sehingga proses download dari Google Play Store cepat selesai dan durasi download yang diperlukan kurang lebih 5menit. 

      Ketiga, setelah proses download selesai, dilanjutkan dengan proses instalasi. Dalam hitungan detik, Aplikasi My JNE sudah terinstal di smarphone Android Anda dan siap untuk digunakan.

      Kompetisi Blog MyJNE Pontianak

      #AplikasiJNE #JNEMobile #JNERevolution #MYCOD (Tulisan ini diikutsertakan dalam "Kompetisi Blog MyJNE Pontianak" yang diselenggarakan oleh @JNE_ID).

      Minggu, 24 April 2016

      Penjelasan Pembelajaran Bahasa Berbasiskan Teks (Kontekstual Learning)

      Dalam pembelajaran bahasa yang berbasiskan teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dipandang sebagai satuan bahasa yang bermakna secara kontekstual. 

      Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa 
      1. bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, 
      2. penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, 
      3. bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena dalam bentuk bahasa yang digunakan itu tercermin ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan 
      4. bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. 

      Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa di dalam setiap teks terdapat struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. Sementara itu, dalam struktur teks tercermin struktur berpikir. Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya nanti. Hanya dengan cara itu, siswa kemudian dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui kemampuan mengobservasi, mempertanyakan, mengasosiasikan, menganalisis, dan menyajikan hasil analisis secara memadai.

      Teks dapat diperinci ke dalam berbagai jenis, seperti deskripsi, penceritaan (recount), prosedur, laporan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat, iklan, catatan harian, negosiasi, pantun, dongeng, anekdot, dan fiksi sejarah. Semua jenis teks itu dapat dikelompokkan ke dalam teks cerita, teks faktual, dan teks deskripsi. Dua kelompok yang disebut terakhir itu merupakan teks nonsastra yang masing-masing dapat dibagi lebih lanjut menjadi teks laporan dan teks prosedural serta teks transaksional dan teks ekspositori. Sementara itu, teks cerita merupakan jenis teks sastra yang dapat diperinci menjadi teks cerita naratif dan teks cerita nonnaratif.

      Jenis-jenis teks itu dapat dibedakan atas dasar tujuan (yang tidak lain adalah fungsi sosial teks), struktur teks (tata organisasi), dan ciri-ciri kebahasaan teks-teks tersebut. Sesuai dengan prinsip tersebut, teks yang berbeda tentu memiliki fungsi berbeda, struktur teks berbeda, dan ciri-ciri kebahasaan yang berbeda. Dengan demikian, pembelajaran bahasa yang berbasis teks merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk menguasai dan menggunakan jenis-jenis teks tersebut di masyarakat.

      Untuk mentransferkan materi bahasa Indonesia ke siswa melalui pembelajaran kontekstual dapat dengan menggunakan empat tahap pembelajaran, yaitu (1) tahap pembangunan konteks, (2) tahap pemodelan teks, (3) tahap pembuatan teks secara bersama-sama, dan (4) tahap pembuatan teks secara mandiri.

      Sumber: 

      Fairul Zabadi, Sutejo, Mu'jizah, dan Dad Murniah .2014.Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan : buku guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

      Jumat, 22 April 2016

      PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

      Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
      1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi. 
      2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. 
      3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. 
      4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi. 
      5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. 
      6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar. 
      7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. 
      8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. 
      9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 
      10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah. 
      11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.

      Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.

      Sumber:
      TIM. 2014. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs : Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaandan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

      PROSES PEMBELAJARAN DI DALAM KURIKULUM 2013


      Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran ekstrakurikuler.

      1. Pembelajaran intrakurikuler
       
          Prinsip-prinsip pembelajaran intrakurikuler sebagai berikut.
      • a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat. 
      • b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru. 
      • c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted). 
      • d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching), sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching). 
      • e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmental dilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya dan saling memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. 
      • f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru. 
      • g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain). 
      • h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik.
      • i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.

      2. Pembelajaran ekstrakurikuler

      Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu.Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan.Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.

      Sumber:
      TIM. 2014. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs : Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaandan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

      TUJUAN DAN KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013

      A. TUJUAN KURIKULUM 2013

      Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didik menjadi kompeten dalam bidangnya.Di mana kompeten tersebut, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang telah disampaikan di atas, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan pasal 35 undang-undang tersebut.

      Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi pendidikan tahun 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.Cerdas yang dimaksud di sini adalah cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan.

      Dengan demikian, Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.


      B. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013

      Kompetensi pada Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
      1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. 
      2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif. 
      3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. 
      4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). 
      5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. 
      6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 
      7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
      8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.
      Sumber:
      TIM. 2014. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs : Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaandan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

      LANDASAN KURIKULUM 2013


      Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan landasan yuridis, landasan filosofis, landasan empirik, dan landasan teoretis. Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan kurikulum kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan empirik memberikan arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan. Landasan teoritik memberikan dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses. 

      1. Landasan Yuridis

      Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor  22 tahun 2006 tentang Standar Isi.Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan yuridis pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden Republik Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif dan Pendidikan Kewirausahaan.

      2. Landasan Filosofis

      Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan prestasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warga negara di masa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut, kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial- budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai warga negara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.

      3. Landasan Empiris

      Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada.Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia.

      Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran berkaitan dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar.Beban belajar ini bahkan secara kasatmata terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah.Beban belajar ini salah satunya berhulu dari banyaknya matapelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar.Maka, kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung, dan pembentukan karakter.

      Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih adanya potensi rawan pangan pada berbagai belahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.
      Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student Assessment),studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPAmenunjukkan peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum, yaitu tidak membebani peserta didik dengan konten namun mengutamakan pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperan serta dalam membangun negaranya pada abad 21.

      4. Landasan Teoretik
      Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori �pendidikan berdasarkan standar� (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.

      Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan.Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK.

      Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi.Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL.Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.

      Sumber:
      TIM. 2014. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs : Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaandan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

      RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

      Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Lebih lanjut di bawah ini penjelasannya.
      Guru-guru wanita di Korea Selatan yang mengajar les Bahasa Inggris.


      1. Tantangan Internal

      Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan. Oleh sebab itu, tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

      2. Tantangan Eksternal

      Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

      3. Penyempurnaan Pola Pikir

      Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran sebagai berikut.
      • a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. 
      • b. Dari satu arah menuju interaktif. 
      • c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring. 
      • d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki. 
      • e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata. 
      • f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim. 
      • g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan. 
      • h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru. 
      • i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia. 
      • j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif. 
      • k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan. 
      • l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak. 
      • m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak. 
      • n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan. 
      • o. Dari pemikiran faktual menuju kritis. 
      • p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan. 
      4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

      Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum.Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.

      Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dilakukan Balitbang pada tahun 2010 juga menunjukkan bahwa secara umum total waktu pembelajaran yang dialokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA lebih kecil dari total waktu pembelajaran yang dialokasikan menurut Standar Isi. Di samping itu, dikaitkan dengan kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan KTSP, ada kemungkinan waktu yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya.Hasil monitoring dan evaluasi ini juga menunjukkan bahwa banyak kompetensi yang perumusannya sulit dipahami guru, dan kalau diajarkan kepada siswa sulit dicapai oleh siswa.

      5. Pendalaman dan Perluasan Materi

      Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi ini, hanya satu, yaitu yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman.

      Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas 2  SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan atau yang distandarkan di tingkat internasional.

      Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut (advanced). Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan yang dapat diambil dari studi ini adalah bahwa apa yang diajarkan kepada peserta didik di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan atau distandarkan di tingkat internasional.

      Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Hal ini juga menunjukkan bahwa apa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan dan distandarkan pada tingkat internasional.

      Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

      a. low mengukur kemampuan sampai level knowing.
      b. intermediate mengukur kemampuan sampai level applying .
      c. high mengukur kemampuan sampai level reasoning .
      d. advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

      Hal yang sama juga terdapat di kurikulum matematika kelas VIII SMP di mana juga terdapat beberapa topik yang belum diajarkan di kelas XIII. Lebih parahnya lagi, malah terdapat beberapa topik yang sama sekali tidak terdapat di dalam kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi peserta didik kelas VIII SMP menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam TIMSS.

      Hal yang sama juga terjadi di kurikulum matematika kelas IV SD pada studi internasional di mana juga terdapat topik yang belum diajarkan pada kelas IV dan topik yang sama sekali tidak terdapat di dalam kurikulum saat ini, seperti bisa dilihat pada Tabel 4.

      Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional.

      Sumber

      TIM. 2014. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs : Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaandan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

      LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

      Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi peneru, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.

      Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis,bertanggung jawab.

      Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 

      Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
      KONSEP KURIKULUM 2013
      1)  RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM
      2)  SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
      3)  PENDEKATAN, MODEL DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013
      Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran
      2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, IV, VII, dan X. Pada Tahun ajaran 2014/2015 akan dilaksanakan oleh semua sekolah untuk kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.

      Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

      Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.

      Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

      Rancangan Kota Ramah Lingkungan Di Bumi Khatulistiwa


      misterpangalayo.com - Rancangan Kota Ramah Lingkungan Di Bumi Khatulistiwa. Kota ramah lingkungan impian adalah sebuah kota yang serba hijau ramah lingkungan, tidak ada mobil, tidak ada sampah, tidak ada polusi, sumber energi yang berlimpah, dan lain-lain. Namun untuk menjadikan Kota Pontianak menjadi kota hijau dalam bayangan pemanasan global dan perubahan iklim adalah sebuah tantangan yang berat. Hingga timbul pertanyaan di benak saya, Apa begitu sulit mewujudkan Kota Pontianak yang ramah lingkungan ? dan mengapa permasalahan kota tersebut merata terjadi hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia?.

      Jawabannya bisa beragam, mulai dari pemerintah kota kurang proaktif, urban planner dan arsitek dalam penataan kota secara makro menghasilkan sebuah kota tumbuh secara alamiah dan mengakibatkan permasalahan lingkungan yang cukup serius.

      Kota ramah lingkungan tidak bisa terbentuk dengan sendirinya, karena kota adalah hasil dari karya manusia dan tidak bisa alamiah tumbuh sendiri seperti tanaman atau pepohonan. Untuk bisa menciptakan kota yang ramah lingkungan, kita bisa meniru dari berbagai contoh baik di berbagai kota di dunia dan bahkan dari Indonesia seperti Kota Surabaya dan Kota Probolinggo, tentang bagaimana menciptakan sebuah kota yang ramah lingkungan.

      Menurut PBB, 70% penduduk dunia akan tinggal di perkotaan pada 2050, naik dari level 50% saat ini. Artinya populasi masyarakat tidak hanya tumbuh signifikan, namun juga memenuhi sisi dan ruang kota-kota dunia. Kota selalu di identik dengan jumlah manusia yang sangat besar, pemukiman yang padat, lalu lintas, sampah, polusi udara dari kendaraan dan industri. Tapi, 75 % dari energi dunia dikonsumsi oleh daerah kota sehingga sesuatu harus dilakukan untuk menyelamatkan kawasan padat manusia ini, dan semua harus dilakukan dengan cepat.

      Agar Kota Pontianak terus tumbuh serta terhindar dari kerusakan lingkungan beserta efek-efek sosialnya, Pemerintah Kota Pontianak harus proaktif dalam membangun infrastruktur perkotaan yang futuristik (future-proof) yang memungkinkan masyarakat yang tinggal di dalamnya memiliki akses terhadap semua fasilitas yang ada, serta penataan kota harus benar-benar maksimal dan tepat sasaran karena persoalan penataan kota akan sangat mempengaruhi pola hidup masyarakat. Terutama, dalam hal pemanfaatan energi maupun pengelolaan lingkungan.

      Baca juga : PONTIANAK KOTA BERSINAR: Sepercik Harapan dari Bumi Khatulistiwa

      KOTA DAN MANUSIA

      Menurut Ali Madanipour dalam Zahnd (1999), kota adalah kumpulan berbagai bangunan danartefak serta tempat untuk berhubungan sosial. Lebih lanjut Zahnd (1999) mengatakan bahwa kota adalah salah satu ungkapan kehidupan manusia yang mungkin paling kompleks. Kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa, dari segi budaya dan antropologi, ungkapan kota sebagai ekspresi kehidupan orang sebagai pelaku dan pembuatnya adalah paling penting dan sangat perlu diperhatikan. Hal tersebut karena permukiman perkotaan tidak memiliki makna yang berasal dari dirinya sendiri, melainkan darikehidupan di dalamnya.

      Menurut Daldjoeni (1992), mengatakan bahwa community atau masyarakat dalam ekologisosial dapat dipandang sebagai suatu struktur yang unsur-unsurnya ada tiga yaitu: populasi (banyaknya manusia), habitat (lingkungan) dan kebutuhan (segala yang dikejar melalui kegiatan hidup). Interaksi antara tiga unsur tersebut mendorong berfungsinya unsur tadi dalam perkampungan, kota, desa, daerah maupun negeri. Dari pengertian Daldjoeni kita bisa melihat kota terdiri dari manusia sebagai penghuninya, habitat atau lingkungan fisik dimana dia tinggal dan kebutuhan-kebutuhan manusia dalam melangsungkan kehidupannya yang kemudian mendorong terjadinya perubahan lingkungan secara signifikan. Terkadang karena faktor pemenuhan kebutuhan manusia, kelestarian habitat alami manusia dikorbankan sedemikian rupa untuk hanya kepentingan sesaat yang pada akhirnya manusia baru tersadar setelah bencana menimpa. Padahal bencana akibat perusakan lingkungan habitat alamimanusia akan berujung pada terganggunya pemenuhan kebutuhan manusia dalam jangka waktu yanglebih panjang.

      KOTA PONTIANAK

      Kota Pontianak adalah ibukota provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota ini dikenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis khatulistiwa. Di utara kota ini, tepatnya Siantan, terdapat Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang dilalui garis khatulistiwa. Selain itu, Kota Pontianak juga dilalui Sungai Kapuas (sungai terpanjang di Indonesia) dan Sungai Landak. Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang membelah kota menjadi simbol di dalam logo Kota Pontianak. Kota ini memiliki luas wilayah 107,82 kilometer persegi.


      Wilayah Kota Pontianak berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya dengan batas-batas sebagai berikut:
      Bagian Selatan : Desa Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya dan Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
      Bagian Timur : Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya dan Desa Kuala Ambawang Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya
      Bagian Barat : Desa Pal IX dan Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
      Bagian Utara : Desa Wajok Hulu Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak dan Desa Mega Timur dan Desa Jawa Tengah Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya

      Jumlah penduduk tetap Kota Pontianak tahun 2006 hasil Proyeksi yang menggunakan data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2006 dan Sensus Penduduk tahun 2000 berjumlah 510.687 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 256.750 jiwa dan penduduk perempuan 253.937 jiwa.

      Sedangkan dari hasil Sensus Penduduk tahun 2000 penduduk kota Pontianak berjumlah 464.534 jiwa, hal ini berarti bahwa telah terjadi peningkatan penduduk selama 4 (empat) tahun terakhir (tahun 2000- 2004), yaitu sebesar 1,76 persen pertahunnya

      KEUNGGULAN KOTA PONTIANAK

      1. Wilayah Kota Pontianak berdekatan dengan beberapa pusat pertumbuhan Regional

      Di lingkup Nasional, letak Kota Pontianak berdekatan dengan beberapa daerah lain yang menjadi pusat pertumbuhan regional, seperti Batam, Pekanbaru dan Natuna di Pulau Sumatera; Jakarta di Pulau Jawa serta Balikpapan dan Pangkalan Bun di Pulau Kalimantan. Sementara itu di lingkup internasional, letak Kota Pontianak tidak jauh dari beberapa kota yang sudah maju di negara-negara ASEAN, seperti Kuching dan Sabah (Malaysia), Bandar Seri Begawan (Brunei Darrusalam), Singapura dan beberapa kota di ASEAN lainnya.

      2. Kota Pontianak memiliki interaksi dalam sistem pelayaran Indonesia Bagian Barat dan Negara Tetangga

      Peran Pelabuhan di Kota Pontianak sangat penting dalam kelancaran sistem angkutan Laut di wilayah Indonesia dan Internasional. Pelabuhan antar pulau Dwikora Kota Pontianak juga didukung dengan pelabuhan antar wilayah Kabupaten di Kalimantan Barat melalui pelabuhan Sheng Hie, pelabuhan ini melayani angkutan Pontianak-Ketapang, Pontianak�Teluk Melano (Kabupaten Kayong Utara), Pontianak-Sukadana (Kabupaten Kayong Utara) dan lain-lain.

      3. Sebagai ibukota provinsi Kalimantan Barat

      Sebagai ibukota dari provinsi Kalimantan Barat, tentunya Kota Pontianak lebih unggul satu langkah dari kota lainnya di Kalimantan Barat, khususnya potensi dalam sektor pariwisata, sektor jasa, dan lainnya. Kota Pontianak juga menjadi barometer pada sektor maupun bidang pembangunan di Kalimantan Barat.

      4. Sebagai kota transit

      Kota Pontianak menjadi jalur aktif perdagangan dari luar daerah, seperti pengiriman barang dari Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Sebagai kota transit, industri perdagangan di Pontianak kian berkembang, sehingga kebutuhan akan transportasi juga meningkat.


      POTENSI MENJADI KOTA BESTARI (BERSIH, SEHAT, TERTIB, AMAN, RAPI DAN INDAH)

      1. Posisi Kota Pontianak sebagai kota transit semakin menarik investor

      2. Sebagai destinasi wisata, khususnya wisata edukasi lingkungan

      3. Meningkatnya posisi strategis dalam jejaring kota-kota di wilayah Indonesia maupun internasional dalam kegiatan pengelolaan lingkungan

      4.Membangkitkan sektor ekonomi informal bagi masyarakat kota Pontianak

      5. Masyarakat dapat menikmati kehidupan dengan lebih berimbang dan bermakna karena hidup dilingkungan yang asri

      6. Potensi sebagai pelabuhan nasional ramah lingkungan

      PONTIANAK KOTA KHATULISTIWA BERWAWASAN LINGKUNGAN

      Dewasa ini, dunia kita sedang dihadapkan dengan permasalaham degradasi kondisi lingkungan. Terutama untuk kawasan perkotaan, permasalahan yang umum kita jumpai adalah pencemaran air, udara, dan tanah yang tidak terelakkan lagi seiring perkembangan pembangunan di seluruh dunia. Urbanisasi hal yang terjadi di sebagian besar kota-kota di dunia. Penyebabnya antara lain tidak seimbangnya pembangunan antara desa dan kota. Daya dukung kota-kota semakin lemah dalam memfasilitasi kebutuhan warga kota. Polusi udara dan pencemaran air serta tanah, pemenuhan kebutuhan warga untuk bisa hidup sehat, nyaman dan sejahtera, menjadi persoalan yang perlu dicari solusinya oleh semua pihak.

      Seiring jalannya pembangunan, Kota Pontianak yang notebane-nya sebagai ibukota provinsi Kalimantan Barat juga tidak ketinggalan untuk memberikan upaya kenyaman dan lingkungan yang baik bagi warganya. Rancangan Kota Ramah Lingkungan Di Bumi Khatulistiwa bisa kita lihat seperti gambar dibawah ini.



      1. Perencanaan Program Hijau

      Perencanaan dan rancangan hijau adalah perencanaan tata ruang yang berprinsip pada konsep pembangunan kota berkelanjutan. Green city menuntut perencanaan tata guna lahan dan tata bangunan yang ramah lingkungan serta penciptaan tata ruang yang atraktif dan estetik.

      Hal-hal yang dilakukan:
      a. PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2013-2033.
      b. Partisispasi Masyarakat (Komunitas Hijau).
          Komunitas lingkungan turut aktif dalam aksi menjadikan Pontianak sebagai kota ramah  lingkungan. Salah satu di antaranya adalah Komunitas Gerakan Senyum Kapuas (GSK) Kalbar yang digagas oleh Beny Tanheri, komunitas peduli pada isu-isu berbau lingkungan.

      Gerakan Senyum Kapuas (GSK)
      c. Perencanaan sanitasi tingkat kota (buku putih sanitasi)
         Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak merupakan dasar dan acuan dimulainya pekerjaan sanitasi yang lebih terintegrasi dan komprehensif karena merupakan hasil kerja berbagai komponen dinas atau kelembagaan lain yang terkait dengan sanitasi. Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak ini menyediakan data dasar yang esensial mengenai struktur, situasi dan kebutuhan sanitasi Kota Pontianak, yang nantinya menjadi panduan kebijakan Pemerintah Kota Pontianak dalam manajemen kegiatan sanitasi.

      2. Ruang terbuka hijau

      Ruang terbuka hijau adalah salah satu elemen terpenting kota hijau. Ruang terbuka hijau berguna dalam mengurangi polusi, menambah estetika kota, serta menciptakan iklim mikro yang nyaman. Hal ini dapat diciptakan dengan perluasan lahan taman, koridor hijau dan lain-lain.

      RTH yang ada di Kota Pontianak di antaranya:
      a. Taman Alun-alun Kapuas Kota Pontianak
      b. Hutan Kota yang berada di Jalan Ayani Pontianak
      c. Taman Akcaya

      Taman Alun-alun Kapuas

      3. Pengelolaan sampah hijau

      Green waste adalah pengelolaan sampah hijau yang berprinsip pada reduce (pengurangan), reuse (penggunaan ulang) dan recycle (daur ulang). Selain itu, pengelolaan sampah hijau juga harus didukung oleh teknologi pengolahan dan pembuangan sampah yang ramah lingkungan.

      Hal-hal yang dilakukan:
      a. Penerapan 3R (Reuse,Reduce,Recycle)melalui
          � Bank Sampah
          � Green barter
          � Sosialisasi dan pelatihan daur ulang sampah ke seluruh lapisan masyarakat
      b. Optimalisasi TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) di Tiap Kawasan
      c. Pemanfaatan komposter aerob dan biopori.


      Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Program Tempat Pemungutan Sampah Terpadu (TPST)-3R (Reduce, Reuse, Recycle) di ruangan aula PIP2B Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (4/12/2014).

      4. Transportasi hijau

      Green transportation adalah transportasi umum hijau yang fokus pada pembangunan transportasi massal yang berkualitas. Green transportation bertujuan untuk meningkatkan penggunaan transportasi massal, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, penciptaan infrastruktur jalan yang mendukung perkembangan transportasi massal, mengurangi emisi kendaraan, serta menciptakan ruang jalan yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda.

      Hal-hal yang dilakukan:
      a. Program Car free day di Kawasan Jalan Ayani Pontianak setiap hari Minggu.
      b. Pengujian Emisi Kendaraan Umum dan Kendaraan Dinas.
      c. Peremajaan angkutan umum secara bertahap


      Car Free Day, Jl. Jend. A. Yani, Kel. Parit Tokaya, Kec. Pontianak Selatan (25 Oktober 2015)

      5. Manajemen air yang hijau

      Konsep green water bertujuan untuk penggunaan air yang hemat serta penciptaan air yang berkualitas. Dengan teknologi yang maju, konsep ini bisa diperluas hingga penggunaan hemat blue water (air baku/ air segar), penyediaan air siap minum, penggunaan ulang dan pengolahan grey water (air yang telah digunakan), serta penjagaan kualitas green water (air yang tersimpan di dalam tanah).

      Hal-hal yang dilakukan:
      a. Program bersih-bersih sungai Kapuas bersama masyarakat (komunitas lingkungan)
      b. Normalisasi sungai dan saluran drainase
      c. Pemantauan kualitas air sungai, limbah cair perusahaan dan UKM

      6. Energi hijau

      Green energi adalah strategi kota hijau yang fokus pada pengurangan penggunaan energi melalui penghemetan penggunaan serta peningkatan penggunaan energi terbaharukan, seperti listrik tenaga surya, listrik tenaga angin, listrik dari emisi methana TPA dan lain-lain.

      Hal-hal yang dilakukan:
      a. Penggunaan Solar Cell (traffic light dan warning light dan lampu PJU)
      b. Pemanfaatan Gas Methan di TPA
      c. Pemanfaatan energi alternatif dalam tahap uji coba, bekerjasama dengan perguruan tinggi dan SMK di Kota Pontianak, antara lain:
                 � kulit pisang sebagai pengganti bahan bakar minyak
                 � plastik sebagai pengganti BBM
                 � energi angin untuk perontok padi

      Kampus Muhammadiyah Pontianak Ciptakan Atap Rumah Penghasil Listrik

      7. Bangunan hijau

      Green building adalah struktur dan rancangan bangunan yang ramah lingkungan dan pembangunannya bersifat efisien, baik dalam rancangan, konstruksi, perawatan, renovasi bahkan dalam perubuhan. Green building harus bersifat ekonomis, tepat guna, tahan lama, serta nyaman. Green building dirancang untuk mengurangi dampah negatif bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dengan penggunaan energi, air, dan lain-lain yang efisien, menjaga kesehatan penghuni serta mampu mengurangi sampah, polusi dan kerusakan lingkungan.

      Hal-hal yang dilakukan:
      a. Penetapan kebijakan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau seluas 30% dari luas kota (20% ruang terbuka hijau publik dan 10% terdiri dari ruang terbuka hijau privat).
      b. Sekolah Adiwiyata (sekolah berbudaya lingkungan)
      c. Program Eco Office (Kantor Peduli Lingkungan)
      Tetra telah dianugerahi penghargaan tertinggi di bidang lingkungan untuk kategori sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (Adiwiyata) pada tanggal 7 Juni 2011. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pontianak.

      8. Komunitas hijau

      Green community adalah strategi pelibatan berbagai stakeholder dari kalangan pemerintah, kalangan bisnis dan kalangan masyarakat dalam pembangunan kota hijau. Green community bertujuan untuk menciptakan partisipasi nyata stakeholder dalam pembangunan kota hijau dan membangun masyarakat yang memiliki karakter dan kebiasaan yang ramah lingkungan, termasuk dalam kebiasaan membuang sampah dan partisipasi aktif masyarakat dalam program-program kota hijau pemerintah.

      Komunitas Hijau yang ada di Kota Pontianak:
      a. Komunitas Gerakan Senyum Kapuas (GSK)
      b. Ngopi Kreatif (Ngomongin Pontianak Jadi Kota Kreatif)

      c. Pontianak Berkebun
      d. dan lain-lain.

      TIGA PILAR MENUJU KOTA RAMAH LINGKUNGAN

      PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

      Potensi menjadi kota yang indah dan bersih adalah, posisi sebagai kota transit semakin menarik investor, sebagai destinasi wisata khusunya wisata edukais lingkungan, serta membangkitkan sektor ekonomi informal bagi masyarakat Kota Pontianak. Tiga pilar menuju kota ramah lingkungan adalah, pemerintahm, masyarakat, dan dunia usaha. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, juga harus memberikan manfaat positif, bagi kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi masyarakat yang ada di Kota Pontianak.


      DAMPAK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP YANG RAMAH LINGKUNGAN

      Popular Posts

      Diberdayakan oleh Blogger.

      Contact Us

      Nama

      Email *

      Pesan *