Blog untuk Pendidikan

Sabtu, 04 Februari 2017

Asal Usul Suku Melayu Sarawak

SampanPesisir - Sarawak adalah sebuah negeri yang berada di barat laut Pulau Borneo, secara administratif masuk dalam wilayah Malaysia bagian timur, yang berbatasan darat dengan negara Indonesia dan Brunei Darussalam. Kota Kuching menjadi pusat perekonomian terbesar dan sekaligus menjadi ibukota negara bagian Sarawak.

Keberagaman suku di Sarawak menjadikannya kaya akan seni dan budaya, salah satunya adalah Melayu Sarawak. Suku Melayu Sarawak adalah suku bangsa yang menempati wilayah negara bagian Sarawak, menggunakan bahasa Melayu dan beradat Melayu. Kebudayaan Melayu Sarawak berawal sejak berdirinya Kesultanan Sarawak, seperti Kesultanan Islam lainnya di Borneo yang termasuk golongan Melayu.

Melayu Sarawak || Sumber Gambar: instagram/manggees
Secara linguistik, suku Melayu Sarawak termasuk dalam rumpun Dayak Melayik yang dituturkan oleh Dayak Meratus/Bukit (Indonesia), Dayak Iban (dan Saq Senganan), Dayak Kendayan (Kanayatn). Beberapa suku asal Borneo beradat Melayu yang terkait dengan rumpun ini sebagai suku-suku yang berdiri sendiri yaitu Suku Banjar, Suku Kutai, Suku Berau, Suku Sambas, dan Suku Kedayan.

Berdasarkan pola migrasi masa lampau, Melayu Sarawak masuk dalam kategori Proto Malay (aboriginal Malay), sama halnya dengan suku Sambas dan suku asli Borneo lainnya, seperti : Iban, Bidayuh, Kendayan, Banjar. Penamaan Melayu Sarawak muncul pada dinasti Kesultanan Sarawak, sementara itu wilayah dalam Sarawak utamanya didominasi suku-suku yang terdiri dari suku Iban, Kayan dan Kenyah, yang agresif dalam ekspansi teritorial mereka.


Suku Melayu Sarawak pada dasarnya terbagi ke dalam beberapa golongan :

1. Berasal dari tanah Brunei

Melayu yang mendiami kawasan-kawasan yang berdekatan dengan Brunei seperti di Miri adalah berasal dari keturunan Melayu Brunei. Keturunan golongan ini memakai gelaran Abang (bagi lelaki) dan Dayang (bagi perempuan) yang juga berfungsi sebagai nama keluarga (surname). Dan diperkuat oleh keturunan dari raja Kesultanan Sarawak.

2. Berasal dari Sumatera dan Tanah Melayu.

Suku bangsa Melayu di Sarawak mendiami kawasan persisiran pantai. Mereka dipercayai berasal dari Sumatera dan Semenanjung Melayu. Mereka mula datang ke Sarawak sejak abad ke-15 Masehi. Penempatan awal mereka adalah di Lidah Tanah yaitu kawasan di sekitar Sungai Sarawak (kini terletak di Bahagian Kuching).

Pada masa itu, suku ini diketuai oleh seorang Putera Raja bernama Datuk Merpati Jepang. Orang Melayu beragama Islam dan menjalankan aktiviti ekonomi menangkap ikan di laut, bertani dan berniaga. Setelah mereka dijajah oleh Kesultanan Brunei pada abad ke-16 M, keturunan Datuk Merpati Jepang terus dilantik sebagai pentadbir di daerah ini dengan memakai gelaran Datuk. Akhirnya lahirlah jawatan-jawatan pentadbir seperti Datuk Patinggi (sebagai ketua menteri), Datuk Temenggung (menjaga keamanan dan keselamatan) dan Datuk Bandar (mengendalikan hal-hal perdagangan).

3. Suku Pribumi

Sebelum Islam datang ke tanah Sarawak, suku bangsa Dayak masih mengadopsi agama leluhurnya. Namun ada sebagian besar mengalami proses Islamisasi (masuk Melayu), hal - hal adat yang bertolak belakang dengan ajaran akan ditinggalkan. Mereka (suku bangsa Dayak) yang masuk Islam menyebut dirinya dengan Melayu Sarawak.

Persentase jumlah pendatang dari Sumatera, Tanah Melayu, Brunei sangat sedikit berbanding dengan persentase penduduk pribumi Sarawak yang pada awalnya didiami oleh suku bangsa Dayak (Iban). Sekarang antara keduanya sudah tidak lagi bisa dibedakan mana yang asli dan mana yang bukan. Kewujudan golongan ini juga telah menyebabkan terciptanya bahasa Melayu loghat Sarawak. Seperti bahasa Melayu loghat Kelantan, bahasa Melayu loghat Sarawak agak sukar untuk difahami oleh penutur-penutur loghat Melayu yang lain kerana loghat tersebut banyak menyerap perkataan dan istilah dari bahasa Dayak khususnya Iban.

Bahasa Sarawak (Melayu Sarawak) sangat berbeda jauh dengan bahasa melayu di Sumatera dan Tanah Melayu. Bahasa ini lebih banyak mempunyai persamaan kosakata dengan bahasa Sambas, Iban, dan suku Borneo lainnya. Bahasa Melayu Sarawak termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia dan menjadi bahasa ibu Suku Melayu Sarawak.

Bahasa Sambas
Bahasa Melayu Sarawak
Bahasa Melayu Baku
Aku / Kamek
Kamek
Saya
Kau / Direk / Kitak
Kitak
Kamu
Die / Nye
Nya
Dia
Aok / Auk
Aok/Auk
Iya
Ndak / Da�an
Sik
Tidak/Tak
Sik an / Disik
Sik Ada
Tidak Ada
Ngape
Kenak
Kenapa
Sitok
Sitok
Sini
Sinun
Sinun
Sana
Sie
Sia
Sine
Mane
Ne
Mana
Madah / Padah
Madah
Mengadu / Beritahu
Ngomong
Kelakar
Berbicara / berbincang
Biak ye
Sidaknya
Mereka
Urrang
Sidak
Orang
Punye
Empun
Punya
Kin itok
Kinektok
Sekarang
Dudi
Dudi
Kemudian
Ye
Ya
Itu
Simari / Simare�
Ari Marek
Kemarin
Ari Ye
Ari Ya
Hari Itu
Biak
Mbiak/Biak/Miak
Anak

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *