Blog untuk Pendidikan

Minggu, 07 Februari 2016

Bangun Rumah Radangk, Wisata Baru Kabupaten Sambas Ini Kata Netizen

SampanPesisir - Kabupaten Sambas beribu kota Sambas terbentuk sekarang ini adalah hasil pemekaran kabupaten pada tahun 2000. Sebelumnya wilayah Kabupaten Sambas sejak tahun 1960 adalah meliputi Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang sekarang di mana pembentukan Kabupaten Sambas pada tahun 1960 itu adalah berdasarka bekas wilayah kekuasaan Kesultanan Sambas.

Rumah Kita Adalah Budaya, Keberagaman Yang Menyempurnakan. Dewasa ini, Kabupaten Sambas didiami oleh 3 (tiga) etnis mayoritas yakni etnis Tionghoa, Dayak, dan Melayu Sambas dan diikuti oleh etnis Jawa, Minang, Batak, Bali, Banjar, dan lainnya. Sehingga menjadikan Kabupaten Sambas sebagai salah satu kabupaten yang multicultural yang kaya akan adat istiadat, upacara adat, seni dan kebudayaannya, bahasa, dan lain sebagainya. Kesatuan Bhineka Tunggal Ika dan keberagaman itulah menjadikan Sambas menjadi negeri bak kembang setaman yang begitu indah dan dapat dikatakan mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kabupaten lainnya.

Sama seperti daerah lainnya yang ada di Kalimantan, Kabupaten Sambas pun bersiap untuk membangun rumah adat Dayak yang berlokasi di Jalan TVRI Desa Durian Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas. Rumah Radakng (dalam bahasa Kendayan) nantinya ditujukan menjadi sarana mengekspersikan seni budaya masyarakat Dayak yang ada di Binua Sambas, sebagai tempat untuk membina dan memelihara tali persaudaraan, rasa kebersamaan, kesatuan, serta kerukunan antarmasyarakat dari berbagai sub etnik Dayak di Kabupaten Sambas.

Lokasi Rumah Radakng Sambas
photo by: Bone Fasius

Seperti yang saya kutip dari situs pontianakpost.com (Senin, 8/2/2016), berdasarkan hasil pertemuan pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sambas, Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH, Bupati Sambas dr Hj Juliarti, serta Ketua DPRD Kabupaten Sambas Arifidiar beberapa waktu yang lalu, maka DAD Kabupaten Sambas akan membangun Rumah Radakng di Kota Sambas. Ketua DAD Kabupaten Sambas, dr Boni, mengatakan dalam rangka meningkatkan pelestarian dan pengembangan seni budaya masyarakat Dayak yang kreatif, maka masyarakat adat Dayak Kabupaten Sambas menginginkan sebuah bangunan Rumah Radakng. Bagunan tersebut diharapkan dia akan mampu menjadi sarana untuk berbagai kegiatan budaya, seni, dan sosial lainnya.

Joni Tasano S.Pd, salah satu panitia pembangunan rumah radakng Sambas, menjelaskan, sesuai surat dari Dirjen Kebudayaan Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi tertanggal 5 Januari 2016 dengan Nomor 02/SB/E4/KT/I/2016 yang diterima Kadisporabudpar Kabupaten Sambas. Melalui media cetak ini kami juga mohon kepada Bapak Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan

Patut berbangga hati sebagai masyarakat Sambas karena kini kita akan memiliki sesuatu yang memang harus kita banggakan sampai kapanpun, sesuatu yang unik, megah, modern tetapi tidak menghilangkan sentuhan adatnya dan sanggat menarik, yang akan menjadi tempat dan asset seni dan kebudayaan masyarakat adat Sambas, khususnya Dayak. Rumah Radakng, itulah sebutan yang pantas untuk rumah adat Dayak yang merupakan simbol semangat kekeluargaan, persaudaraan, gotong royong dan kebersamaan masyarakat Dayak.

Dibangunnya rumah Radakng Sambas, juga merupakan simbol dari kekayaan budaya yang dimiliki Kalbar khususnya Kabupaten Sambas. Maka secara turun-temurun harus dilestarikan oleh masyarakat Sambas baik oleh masyarakat Dayak sendiri ataupun non dayak. Rumah Radakng merupakan simbol dan repleksi dari kehidupan dan adat istiadat masyarakat dayak. Sehingga keberadaan rumah Radakng sebagai salah satu kekayaan budaya yang sangat bernilai, perlu kita jaga dan kita lestarikan.

Pembangunan rumah radakng Sambas juga disambut baik oleh masyarakat Sambas, seperti yang saya screen shoot salah satu postingan salah satu member grup fb "ASPIRASI MASYARAKAT KABUPATEN SAMBAS".



*NOTE

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *