Blog untuk Pendidikan

Latest Posts

Jumat, 06 Oktober 2017

BRizey Printing: Percetakan Banner/ Spanduk/ Baliho Termurah di Pontianak

Foto Binardi Complaint.


SampanPesisir - Percetakan yang termurah di Pontianak ini sangat cocok untuk Anda yang ingin mencetak banner/baliho/spanduk, karena di tempat ini ditawarkan harga murah. Tidak hanya percetakan banner/baliho/spanduk saja yang tersedia, toko ini menyediakan juga jasa sablon kaos satuan/lusinan, cetak stiker murah, buat stempel laser dan lain-lain.

Harga cetak Banner/ Baliho/ Spanduk hanya:
Rp 20.000,- /m2

Bagi Anda yang berminat silakan hubungi No Hp/WA 089699918466
Alamat di Jalan A.Yani komplek Politeknik Negeri Pontianak atau di Jalan Paris 2, Gg Selasih Pontianak

Jumat, 24 Maret 2017

ESQIU: Rental Mobil Murah dan Terpercaya di Kota Pontianak

misterpangalayo.com - Rental Mobil Pontianak Murah Terpercaya. Mencari dan memilih rental mobil terpercaya di Kota Pontianak bisa dibilang gampang-gampang susah. Mungkin hal seperti ini juga terjadi di berbagai daerah lainnya di Indonesia. Oleh karena itu, sebagai calon pelanggan, kita harus pintar dan bijak memilih rental mobil di Pontianak. Tahu terlebih dulu apa yang Anda harapkan dan butuhkan dari rental mobil yang akan gunakan jasanya.



ESQIU Rental Mobil Pontianak adalah jasa rental mobil yang berpengalaman, terpercaya, dan profesional di bidangnya. ESQIU melayani berbagai kebutuhan transportasi di wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya dengan harga rental murah, namun tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan pelanggan. Selalu siap melayani semua kebutuhan transportasi di dalam kota ataupun luar kota untuk pribadi maupun dinas organisasi.

Tersedia berbagai pilihan jenis transmisi: Matic atau Manual, pilihan Paket Wisata; layanan rental Door-to-Door untuk mengantar pelanggan dari satu lokasi ke lokasi lain; hingga Antar Jemput ke/dari Bandara Internasional Supadio. Jasa dan tarif yang ESQIU tawarkan juga cukup bersaing dengan jasa sejenis di kota Pontianak, berikut daftar yang ditawarkan:
  • Rental mobil beserta driver dalam kota maupun luar kota.
  • Jasa penjemputan dari bandara Supadio.
  • Charter Dalam dan Luar Kota Pontianak.
  • Citytour Pontianak, Citytour Kuburaya, Citytour Singkawang, Citytour Makam Juang
  • Mandor dll dengan guide yang berpengalaman.
  • Jasa parkir inap Bandara dengan biaya parkir yang terjangkau dan tentunya AMAN serta AMANAH.
  • Jasa Pemasangan atau Instalasi Unit GPS Tracker (Lacak Kendaraan), dapat juga dilihat di online shop www.bukalapak.com/rentalmobilpontianak/
  • Reservasi Tiket Pesawat, Kereta Api, Taman Bermain atau WaterBoom/Waterpark.

Untuk daftar harga yang di tawarkan untuk setiap unit yang di sewa, tentunya juga berbeda sesuai budget yang anda miliki dan mobil apa yang akan anda sewa. Berikut list daftar harga yang di tawarkan:
  • Armada Avanza / Xenia Rp 250.000
  • All new Avanza Xenia Rp 300.000
  • Grandnew Avanza / Grandnew Xenia Rp 350.000
  • Innova, All New Innova Rp 350.000
  • Grandnew Innova Rp 400.000
  • Innova Reborn 2016 Rp 500.000
  • Suzuki Ayla Rp 250.000
  • Sirion / Yaris Rp 300.000
  • Grand New Yaris dan Honda Jazz Rp 350.000
  • Fortuner 4WD, Triton 4WD, Pajero Sport 4WD Rp 1.500.000
  • Fortuner Rp 1.000.000
  • Alphard dan Mobil Mewah Lainnya Rp 3.500.000

Catatan:
  • Semua unit per hari 24 jam.
  • Layanan per Jam unit Avanza Rp 80.000/ jam
  • Layanan taksi antar jemput dan charter dalam dan luar kota, paket City Tour Pontianak, Kubu Raya, Singkawang, Sambas
  • Jasa Driver Dalam Kota Rp 150.000,-/ 10 jam
  • Jasa Driver Luar Kota (Wajok, Jungkat, Sungai Pinyuh, Mempawah, Singkawang, Pemangkat) Rp.200.000,-
  • Jasa Driver Luar Kota (Sambas) Rp 250.000,-
  • Jasa Driver Luar Kota (Daerah Hulu Kalimantan Barat) Rp 200.000,- s.d. Rp 400.000,-

MENGAPA ESQIU Rental Mobil Pontianak ?

ESQIU Rental Mobil Pontianak sangat direkomendasikan sebagai sarana transportasi andalan karena fasilitas istimewa yang diberikan berupa:
  • Mobil Baru & Terawat
  • Biaya Terjangkau
  • Tersedia Paket Wisata
  • Sopir Sopan, Ramah dan Berpengalaman
  • Siaga Antar & Jemput
BOOKING?

Hubungi ESQIU Rental Mobil Pontianak untuk book melalui:

Nomor Telkomsel: 082218555888,
Nomor Three: 089693567888,
Nomor IM3: 085750042888
Whatsapp: 085245377888
BBM: 57C88C56
Email: esqiutransport888@gmail.com

Selasa, 21 Maret 2017

AHM Hadirkan CRF250RALLY di Kalimantan Barat

misterpangalayo.com - PT Astra Internasional Tbk Cabang Pontianak (Astra Motor) secara resmi memperkenalkan motor adventure tourer dengan melirik kalangan konsumen ekonomi menengah atas yang menggemari hobi olahraga motocross melalui Honda CRF250RALLY di Rumah Radakng, Jl. Sutan Syahrir, Kota Baru, Pontianak, Selasa (22/03/2017) sore. Press Gathering CRF250RALLY ini melibatkan Komunitas Blogger Pontianak, Komunitas Motor, Vlogger, dan media-media lokal Pontianak.

Riding Test Honda CRF250RALLY || Taken by +Kaharsan 

Agenda kegitan, diantaranya adalah Press Conference, Games, Riding Test, dan Rolling City. Tepat pukul 14.30 WIB, acara dimulai dengan agenda Press Conference, dalam agenda pertama ini pihak Astra Motor memperkenalkan varian terbaru dari Honda untuk type Sport All New Honda CRF250RL. Motor ini hadir guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang memiliki jiwa petualang yang telah terbukti ketangguhannya untuk medan off-road sehingga sangat nyaman untuk dikendarai saat di jalan tanah, turing jarak jauh, berkendara di jalan berliku dan lincah dikendarai di jalan perkotaan.

�Motor ini hadir memenuhi kebutuhan masyarakat yang punya jiwa petualang untuk menaklukan medan offroad dan adventure touring,� ungkap Thomas Pradu, selaku Marketing Manager Astra Motor Pontianak. Untuk penjualan motor Honda CRF250RALLY ini, menargetkan minimal penjualan 20 unit motor per tahun untuk wilayah seluruh Kalimantan di �wing dealer� Astra Motor Pattimura yang terletak di Jl. Patimura Blok CC No.13-14 Pontianak. Kisaran harga 1 unit motor Honda CRF250RALLY adalah senilai Rp 64,72 juta.

Perwakilan Komunitas Blogger Pontianak


Honda CRF250RALLY hadir dengan mesin 250cc liquid-cylinder DOHC yang difokuskan pada torsi bawah dan tenaga di rpm tinggi sekaligus mengirimkan tenaga secara linier. Model ini mampu menghasilkan tenaga maksimum 18.2kW/8.500 rpm dan torsi maksimum 22.6Nm/6,750 rpm. Untuk desain CRF250RALLY merujuk pada model HRC CRF450 Rally yang malang melintang di balap Dakar Rally. Oleh sebab itu, CRF250 Rally juga mengaplikasi part-part yang sama seperti floating screen, fairing upper/lower, shroud samping, termasuk handguards. Selain itu, ada juga under cover pelindung mesin dari benturan dan model tuas persneling yang dapat dilipat.

Dual asymmetry LED Headlight dan Floating Wind Screen yang ada menjadi daya tarik tersendiri di sisi depan Honda CRF250RALLY. Selain itu, bagian tengah ke belakang gaya tajam motocross dengan penyematan side panels yang dikombinasikan dengan fairing upper/lower serta shroud samping menghadirkan kombinasi yang harmonis.

Astra Motor Luncurkan CRF250CRF || Taken by +Kaharsan 

CRF250 Rally bisa menampung bahan bakar sebanyak 10,1 liter (termasuk 1,6 liter bahan bakar cadangan). Dan diklaim mampu menempuh jarak Iebih dari 320km dengan rata-rata konsumsi bahan bakar 33,4 km/Iiter. CRF250 Rally menganut sasis model semi double cradle. Bahannya terbuat dari besi baja. CRF250 Rally memiliki wheelbase sepanjang 1,455 mm.

Berikut adalah alamat wing Dealer Honda di Kota Pontianak.

Selasa, 07 Maret 2017

CERITA SAMBAS: Puteri Dewi Indah Sari

SampanPesisir- Alkisah, menurut yang empunya cerita, bahwa pada zaman dahulu, di Pantai Utara daerah Kalimantan Barat (tepatnya di Kabupaten Sambas yang sekarang), terdapatlah sebuah kerajaan yang cukup besar. Kerajaan tersebut bernama Kerajaan Jaya Samudra. Kerajaan ini diperintah oleh seorang raja yang gagah berani, Indera Perkasa, namanya. Beliau memerintah didampingi permaisurinya yang jelita. Prabu Indera Perkasa mempunyai tiga orang anak. Ketiganya tersebut semuanya wanita. Anak beliau yang sulung bernama Dewi Puspa. Putri yang tengah bernama Dewi Kumala, sedangkan yang bungsu bernama Dewi Indah Sari.

Kerajaan Jaya Samudra adalah sebuah kerajaan maritim, karena sebagian besar rakyatnya hidup dari pelayaran dan perdagangan. Kerajaan ini juga memproduksi garam yang mereka buat dari air laut. Garam-garam yang banyak itu mereka jual ke kerajaan lain. Selain yang tersebut di atas, kerajaan Jaya Samudra ini memiliki para panglima dan pahlawan yang tangguh. Mereka ini sangat mahir mempergunakan senjata. Diantara para panglima raja ada juga orang Cina.


Orang-orang Cina ini pada mulanya adalah bajak-bajak laut yang saat itu berkeliaran di Tanjung Datok dan Selat Karimata. Mereka ditangkap oleh angkatan laut kerajaan. Akhirnya mereka bersumpah setia kepada raja dan akan mengabdi pada kerajaan. Ada juga diantara mereka yang kawin dengan gadis-gadis Melayu, turun-temurun hingga sekarang. Para panglima ini adalah jago-jago kungfu, tembong, toya dan senjata lainnya yang sudah menjadi menu bagi mereka. Hal ini tidak mengherankan, karena saat itu kawasan ini merupakan ajang perkelahian dengan bajak-bajak laut yang ganas dan buas. Kerajaan Jaya Samudra berkewajiban melindungi rakyatnya dari gangguan para bajak laut, melindungi pelayaran dan perdagangannya.

Pada suatu hari Prabu Indera Perkasa, raja Kerajaan Jaya Samudra ini ingin mengetahui betapa besar kasih sayang ketiga putrinya yang telah dewasa itu kepada dirinya. Maka sepengetahuan permaisurinya, ketiga putri itu segera dipanggil untuk menghadap baginda raja. Ketiga putri ini semuanya cantik jelita membuat hati berdebar-debar bagi siapa yang melihatnya. Jika kita meminjam istilah pujangga lama 'Wajah bak bulan purnama, rambut tebal hitam mengkilat tanpa clear, terurai sampai ke tumit, mata tajam seperti bintang kejora, kulit mulus bagaikan salju di Himalaya, hidung mancung, pinggang ramp- ing. Berle~er jenjang, air diminum tampak berbayang, pokoknya cantiklah. Kita sudah kehabisan kata-kata untuk menilainya.

Setelah ketiga putri itu datang, bersabdalah baginda: 'Wahai ananda Dewi,' kata Sang Prabu Indera Perkasa kepada Dewi Puspa, putri sulungnya, yang telah berada di hadapannya.

'Ampun Ayahanda,' jawab Dewi Puspa.

'Anaknda menghaturkan sembah bakti kepada ayahanda Prabu dan Ibunda,' tambah Dewi Puspa.

'Kuterima sembah baktimu, anaknda Dewi, kata Sang Prabu Indera Perkasa.

'Perlu anaknda ketahui, ayah dan ibu sangat sayang kepadamu. Sejak kecil engkau kupelihara dan kumanjakan dengan penuh cinta kasih. Berbagai permintaanmu semuanya ayahnda turuti, sehingga engkau menjadi dewasa. Sekarang ayah dan ibumu ingin sekali mendengar pernyataanmu. Sebesar apakah kasih sayangmu kepada ayah, dan ibumu, Dewi?'

'Ampun beribu ampun ayahnda Prabu,' jawab Dewi Puspa. 'Betapa besarnya rasa kasih sayang anaknda kepada ayahnda dan ibunda, tak dapat anaknda gambarkan dengan kata-kata. Seandainya boleh anaknda perumpamakan, kasih sayang itu bagaikan besarnya rasa senang diri anaknda pada perhiasan emas, intan dan mutiara yang gemerlapan.'

Mendengar pernyataan putri sulungnya itu, Sang Prabu Indera Perkasa sangat senang sekali hatinya. Ia gembira ria dan tertawa. Kegembiraan Sang Prabu Indera Perkasa semakin meluap setelah beliau mendengar pernyataan dari Dewi Kumala, putrinya yang kedua Dewi Kumala menjelaskan bahwa betapa besarnya rasa kasih sayangnya itu, sebesar cintanya kepada bangsa dan tanah airnya. Akan tetapi, wajah cerah Sang Prabu cepat berubah ketika mendengar pernyataan dari Dewi Indah Sari, putri bungsunya.

Dewi Indah Sari hanya mengumpamakan besarnya rasa kasih sayang itu sebanding dengan cintanya kepada garam. Sang Prabu Indera Perkasa murka bukan kepalang. Baginda segera memerintahkan kepada para patihnya, agar membawa Dewi Indah Sari ke dalam hutan. Ia harus dibuang ke sana. Demikianlah Dewi Indah Sari pun kemudian diasingkan ke tengah hutan belantara rimba Kalimantan yang sangat lebat. Di hutan rimba itu Dewi Indah Sari harus menanggulangi hidupnya sendiri, sehingga lama-kelamaan Dewi Indah Sari menjadi terbiasa hidup di hutan yang sunyi itu. Memang putri bungsu ini seorang yang tabah dan tetap pada pendiriannya. Apa yang ia anggap benar adalah benar dan apa yang salah tidak mau ia mengatakan benar. Ia tidak terpengaruh oleh sesuatu, sehingga membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan pun berganti tahun, entah berapa purnama Putri Indah Sari hidup di dalam hutan. Ia telah menjadi terbiasa. Ia tetap tabah menghadapi segala cobaan. Rintangan demi rintangan, suka duka ia lalui dengan penuh ketabahan. Tiga tahun telah berlalu, Sang Prabu Indera Perkasa pergi berburu bersama para pengawalnya. Memang di kawasan hutan pantai utara daerah Kalimantan Barat saat itu banyak sekali binatang buruan, seperti rusa, kijang dan sebagainya. Dendeng rusa sudah menjadi makanan istimewa masyarakat pada zaman itu. Bukan saja di daerah pesisir, tapi di mana- mana masyarakat di seluruh Kalimantan Barat menggemarinya, kecuali suku-suku Dayak di kawasan ketungau pedalaman tidak mau makan daging rusa, karena mereka beranggapan bahwa rusa itu penjelmaan manusia. Binatang rusa mereka keramatkan.

Demikianlah dalam perburuan itu mereka kejar mengejar dengan segala binatang buruan yang ada di sana. Para pengawal dan pengiring semuanya aktif, tak ada yang mau ketinggalan. Namun mereka belum mau kembali, karena asyik sekali perburuan itu. Malang tak dapat ditolak, untung belum dapat diraih, Baginda Prabu Indra Perkasa terpisah dari para prajurit yang mengawalnya berburu di tengah hutan lebat itu. Baginda tersesat di dalam hutan. Lalu baginda menjelajahi hutan yang lebat itu.

Setelah beberapa lama menjelajah, akhirnya baginda ditakdirkan sampai ke tempat kediaman Dewi Indah Sari. Namun Sang Prabu tidak lagi mengenal Dewi Indah Sari, sedangkan Dewi Indah Sari mengenal ayahndanya. Melihat Sang Prabu Indera Perkasa yang kemalaman di tengah hutan itu, Dewi Indah Sari segera menyambutnya. Ia mempersilakan baginda masuk ke dalam pondoknya. Sedangkan Dewi Indah Sari sendiri lalu pergi ke dapur, untuk memasak ia menghidangkan makanan itu kepada Sang Prabu.

Ketika baginda menyantap makanan yang berbau lezat itu, baginda terkejut.

'Wahai anak muda, Masakanmu sedap, tetapi hambar rasanya. Apakah tidak diberi garam?' kata Sang Prabu kepada Dewi Indah Sari.

'Ampun Tuanku, Tuanku benar. Hamba sengaja tidak memberi garam pada masakan hamba. Bukankah Tuanku sangat bend pada garam?' jawab Dewi Indah Sari sambil menundukkan kepalanya.

'Apa katamu anak muda?, Aku membenci garam?,' tanya Sang Prabu Indera Perkasa bertambah heran atas perkataan Dewi Indah Sari.

Dengan terbata-bata karena heran, beliau berkata 'Siapa yang mengatakannya kepadamu?'

'Ampun Tuanku. Tidak ada orang yang mengatakan demikian kepada hamba. Hanya sepengetahuan hamba, Tuanku pernah mengusir putri Tuanku sendiri, hanya karena menganggap rendah pada garam,' jawab Dewi Indah Sari.

Sejenak baginda termenung mendengar jawaban dari anak muda itu. Sang Prabu tak habis pikir, bagaimana ia bisa tahu, padahal ia tinggal di dalam hutan lebat, jauh dari keramaian orang banyak. Mendengar jawaban dari Dewi Indah Sari Sang Prabu teringat pada peristiwa itu. Peristiwa yang baru saja beberapa tahun berselang, seolah-olah telah ia lupakan sarna sekali. Baginda kemudian sadar bahwa pernyataan putrinya itu benar. Dan apa yang dikatakan oleh wanita muda ini juga benar.

Kemudian baginda memandang dan menatap wajah Dewi Indah Sari. 'Ananda Dewi ........ Indah Sari!' seru Sang Prabu kepada Dewi Indah Sari, setelah baginda yakin bahwa anak muda itu adalah Dewi Indah Sari, putrinya yang pernah dia usir dari istana. Kemudian baginda memeluk Dewi Indah Sari dengan eratnya, sebagai rasa sayang seorang ayah kepada anaknya yang telah lama berpisah.

'Ampun ayahanda Prabu,' sahut Dewi Indah Sari menangis terisak. Ia tak dapat menahan goncangan hati, karena gembiranya. 'Ayah bersalah, Dewi,' kata Sang Prabu. ' Ayah lupa, garam adalah barang kecil yang remeh, tetapi banyak sekali gunanya. Garam tak dapat dipisahkan dari kehidupan kita.'

Sementara itu para pengawal raja yang terpisah menjadi resah gelisah, karena tidak ada dan entah kemana baginda pergi. Mereka sibuk mencari ke mana-mana dalam hutan yang lebat itu,tapi tak bersua. Namun pada akhirnya mereka sampai juga ke pondok Dewi Indah Sari. Betapa sukacitanya para pengawal karena raja ada di sana, tidak hilang seperti yang mereka perkirakan. Yang menakjubkan mereka, karena raja ada bersama-sama putri beliau, putri Dewi Indah Sari.

Diantara para prajurit pengawal baginda, ada yang masih kenal pada putri Dewi Indah Sari. Raja menjelaskan segala sesuatu kepada pengawalnya. Kemudian mereka pulang bersama-sama ke istana dengan penuh kegembiraan. Setelah kejadian itu, dan sekembalinya Sang Prabu Indera Perkasa bersama Dewi Indah Sari ke istana kerajaan, baginda mengeluarkan pengumuman: Kepada rakyat di seluruh negerinya diumumkan agar mereka tidak meremehkan barang yang dianggap sepele, supaya terhindar dari kekecewaan di kemudian hari.

Pesan Moral: Kita tidak boleh meremehkan sesuatu yang kita anggap sepele, seperti Sang Prabu Indera Perkasa dalam cerita ini. Kadangkala barang yang kita anggap sepele, sangat berguna bagi hidup kita, seperti garam. Kalau tidak ada garam makanan tidak enak dan kita dapat menjadi sakit. Kita harus jujur, berkelakuan baik, ramah tamah, sopan santun, terutama terhadap kedua orang tua kita yang memelihara kita dari bayi hingga dewasa. Hormatilah ibu bapakmu, seperti para putri dalam cerita ini.

Tulisan diatas bersumber dari buku Cerita Rakyat Kalimantan Barat yang dicetak oleh Percetakan Romeo Grafika. Diketik ulang misterpangalayo.com dalam artikel diatas guna membantu menyebarluaskan kepada masyarakat untuk membaca cerita rakyat ini agar dapat dipetik hikmahnya. Harapan penyunting, semoga dengan membaca artikel ini, kita dapat lebih mencintai khasanah kebudayaan daerah kita sendiri yang berarti juga mencintai kebudayaan nasional, karena kebudayaan daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional.

Tempat Nongkrong Baru Berada di Kawasan Pusat Kota Pontianak


SampanPesisir - Hampir di setiap sudut kota strategis ada kedai kopi, membuat Kota Pontianak dijuluki sebagai Kota Kopi, sebuah kota yang banyak memiliki warung kopi. Pengunjungnya pun tak pernah sepi sejak pagi hingga malam hari. Budaya minum kopi di warung kopi sudah ada sejak dulu dan telah menjadi identitas Pontianak. Kopi dan Pontianak itu ibarat sebuah koin, sisi depan dan sisi belakang yang tak bisa terpisahkan.

Satu di antaranya adalah kedai kopi yang mengusung konsep kopitiam semakin menjamur. Selain ngopi gaya amerika, kopitiam menjadi alternatif baru. Kopitiam terdiri dari gabungan kata �kopi� dari bahasa melayu dan �tiam� dari bahasa hokkian yang berarti kedai. Sejatinya kopitiam merupakan kedai kopi dan sarapan tradisional yang berasal dari Malaysia dan Singapura.

Banyak franchise yang memberikan sensasi kopi premium di Kota Pontianak. KOPITIAM hadir untuk meramaikan destinasi wisata kuliner kopi, terletak di Gedung Aneka Paviliun, Grand Floor, Jl. Sultan Abdurrahman No. 128 Pontianak. KOPITIAM sendiri merupakan franchise asal Singapura yang menjamin setiap produk makanan dan minumannya dengan kualitas yang benar-benar original. Sebagian besar bahan utamanya langsung diimport dari Singapura.

Tempat Nongkrong yang baru berada di Kawasan Pusat Kota Pontianak ini telah buka sejak Desember 2016 dan menjadi pilihan kopitiam yang cocok untuk bersantai bersama teman, orang tersayang, keluarga, dan kolega Anda. Tata ruangannya yang khas kopitiam dengan interior yang lebih modern dibanding kopitiam lainnya yang terkesan jadul. Aneka jenis produk makanan dan minumannya tetap bernuansa layaknya kopitiam yang lain, seperti teh tarik, Singapore laksa, Singapore mie rebus, dan lainnya.

Dan tidak hanya sekedar tempat nongkrong saja, KOPITIAM juga cocok untuk menjadi pilihan tempat makan siang ataupun makan malam karena menawarkan menu makan berat yang cukup beragam. Saat misterpangalayo.com menyambangi tempat ini, para pelayannnya sangat ramah. Sebuah tempat nongkrong yang modern dan sangat nyaman untuk semua kalangan dan umur. Tempat ini juga menyajikan area nongkrong yang beragam, seperti ruangan indoor yang nyaman buat untuk romantisan, semi indoor yang nyaman buat keluarga Anda dan area ini kedepannya akan dibangun playground untuk arena bermain anak-anak Anda, dan yang terakhir adalah ruangan outdoor yang diperuntukkan untuk area smoking atau area menikmati angin malam yang adem.


Outdoor


Semi Outdoor




Indoor




Selain nongkrong sambil menikmati kuliner KOPITIAM, Anda juga bisa take a way

Soal rasa lidah tidak pernah bohong, tekstrur dan rasa makanan benar-benar dijaga oleh koki terlatih. Berikut adalah menu makanan dan minuman KOPITIAM Pontianak yang misterpangalayo.com icip-icip :
Singapore Curry Chicken - 45k IDR


Fried Carrot Cake - 39k IDR



Banana Hazelnut Toast - 20k IDR

Iced Fresh Kietna Soda - 29k IDR


Iced Honey Lemon Shooter - 21k IDR 






KOPITIAM Pontianak buka mulai pukul 07.00 wib dan tutup pukul 22.00 wib. Fasilitas yang tersedia seperti Free WIFI akan membuat pelanggannya betah untuk berlama-lama, serta tersedia aneka koran lokal yang up to date akan menemani breakfast Anda. Selain letaknya yang strategis di pusat kota, kawasan ini juga berada di area perkantoran, sehingga KOPITIAM Pontianak menjadi sasaran utama untuk breakfast karena aksesnya sangat mudah dijangkau. Selain itu, area parkir sangat luas untuk mobil yang bisa menampung sekitar 30an mobil dan sepeda motor bisa menampung sekitar ratusan unit.




Dengan tempat yang nyaman serta harga yang ramah kantong, KOPITIAM Pontianak bisa menjadi tempat nongkrong asyik. Nah, bagi Anda yang suka keramaian, jangan khawatir KOPITIAM Pontianak menyediakan spot khusus untuk Anda yang ingin datang bersama teman-teman serombongan. Di tempat ini juga cocok untuk dijadikan tempat meet up / kopdar. Dan tersedia juga paket promo hemat kopitiam untuk bertiga, berempat atau berlima. Setiap hari senin hingga jumat, mulai pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Untuk melihat daftar aneka produk makanan dan minuman beserta harganya yang terjangkau bagi masyarakat Pontianak, silahkan simak gambar di bawah ini :




Kota Pontianak kini sudah banyak berbenah. Pontianak bukan hanya menjadi kota tujuan wisata saja, namun juga memiliki banyak restoran dan kafe menarik lainnya yang harus dinikmati. Kegiatan wisata kuliner sekarang memang menjadi trend baru ketika berlibur di Pontianak. KOPITIAM mungkin dapat Anda masukan ke list tempat makan Anda bersama pasangan atau keluarga. Selamat Mencoba!

KOPITIAM Pontianak, Casual Dining Coffee Shop.



Senin, 06 Maret 2017

Asal Usul Batu Bejamban dan Batu Layang

SampanPesisir - Asal Usul Batu Bejamban dan Batu Layang. Menjelang abad ke-12 di sekitar wilayah pantai utara Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Sambas terdapat sebuah Kerajaan Hindu Majapahit, dengan pusat pemerintahan di daerah Paloh. Kerajaan tersebut telah beberapa kali mengalami perpindahan pusat kerajaan dan akhirnya menetap di suatu daerah masuk ke pedalaman yang sekarang ini dikenal dengan Desa Kota Lama, daerah ini termasuk wilayah Kecamatan Teluk Keramat (kurang lebih berjarak 36 km dari Kota Sambas). 

Puteri Ratu Pantai Selatan

Pada masa kekuasaan Kerajaan di daerah Paloh tersebut, di sebelah pantai selatan Kalimantan Barat juga terdapat suatu kerajaan yang kuat dan tangguh. Kerajaan itu dikenal dengan nama Kerajaan Matan Tanjungpura. Kerajaan Matan Tanjungpura ini berpusat di daerah Sukadana, Kabupaten Ketapang.

Antara kerajaan yang berada di daerah Paloh di Kabupaten Sambas dengan Kerajaan Matan Tanjungpura di Ketapang sejak dulu telah terjalin hubungan bilateral. Hal ini terjadi karena kedua kerajaan ini menganut kepercayaan Hinduisme yang dibawa dari Majapahit.

Daripada itu, hubungan demi hubungan kian meningkat tidak saja dalam hal perdagangan akan tetapi lebih dipererat lagi pada hubungan perkawinan antara kedua kerajaan tersebut. Dengan demikian antara Kerajaan di Paloh Kabupaten Sambas dengan Kerajaan Matan Tanjungpura di Kabupaten Ketapang, sebagaimana tercatat dalam sejarah bahwa menganut kepercayaan Hinduisme Majapahit, oleh karena itu kedua kerajaan itu tentu saja di bawah pengawasan kerajaan yang besar, yaitu Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa setiap kerajaan yang tunduk di bawah pengawasan kerajaan yang berkuasa pada masa itu berkewajiban untuk membayar upeti. Kewajiban membayar upeti kepada Kerajaan Majapahit itu tidak dapat dikatakan seperti perlakuan yang telah dilakukan oleh penjajah Belanda semata-mata hendak mengeruk kekayaan alam dan berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Akibatnya rakyat Indonesia menderita selama masa imperialisme Belanda itu.

Lain halnya dengan kewajiban membayar upeti dari kerajaan-kerajaan yang telah tunduk kepada Kerajaan Majapahit seperti yang dilakukan oleh Kerajaan di daerah Paloh dan Kerajaan Matan Tanjungpura tersebut, di mana setiap tahunnya kedua kerajaan itu memberikan upetinya kepada Raja Majapahit dan hal ini merupakan suatu isyarat atau tanda penghormatan dan penghargaan dan bukan dianggap sebagai beban bagi masyarakat. Demikian eratnya hubungan antara kedua kerajaan tersebut sehingga terjadi suatu peristiwa yang di luar jangkauan akal pikiran manusia.

Diceritakan bahwa pada waktu itu akan datang 'kebenaran' atau berita dari alam ghaib, seorang puteri yang mengaku bernama Puteri Ratu Pantai Selatan ingin berkunjung ke kerajaan yang terdapat di daerah Paloh tersebut. Sedangkan berita dari alam ghaib ini tidak pula menjelaskan siapa sebenarnya Puteri Ratu Pantai Selatan, dan siapa nama raja yang berkuasa di daerah Paloh tersebut.

Ceritanya diawali dengan suatu kejadian di pusat kerajaan di sekitar daerah Paloh Kabupaten Sambas, ketika itu kerajaan ini merupakan wilayah paling ujung sebelah pantai utara Kalimantan Barat. Seorang raja telah naik tahta dan berkuasa penuh di wilayah itu.

Pada suatu hari, raja tersebut mendapat kabar berita melalui alamat mimpi yang diyakini berasal dari alam ghaib dan oleh penduduk di daerah Paloh itu dikenal dengan nama sebutan 'negeri kebenaran'. Negeri kebenaran sebenarnya adalah suatu alam ghaib yang tak tampak oleh mata telanjang manusia, namun keberadaannya masih dalam ruang lingkup Planet Bumi.

Oleh karena itu, sebagian orang meyakini di 'negeri kebenaran' ada penghuninya, yaitu makhluk-makhluk ghaib atau 'makhluk Bunian.' Seperti halnya Puteri Ratu Pantai Selatan juga merupakan 'makhluk bunian' dari 'negeri kebenaran.' Puteri Ratu Pantai Selatan inilah yang memberi alamat atau petunjuk melalui mimpi sang raja.

Di dalam mimpinya itu sang Puteri akan berkunjung di daerah Paloh. Sejak itulah, daerah Paloh ini menjadi pusat 'Kerajaan Negeri Kebenaran' yang telah melegenda di dalam masyarakat. Kemudian, karena mendapatkan alamat mimpi dari negeri kebenaran, lalu sang raja merembukkan masalah ini dengan para hulu balangnya.

Sementara itu, mendengar akan kedatangan tamu yaitu tidak lain adalah Puteri Ratu Pantai Selatan, maka hati serta jantung para hulu balang menjadi bergetar dibuatnya. Sebab yang mereka pikirkan dan yang ada di dalam benak mereka itu bagaimana cara penyambutan Ratu Pantai Selatan itu nantinya.

Dari hasil rembukan itu, diambillah suatu kesepakatan tentang penyambutan Puteri Ratu Pantai Selatan yang akan turun dari negeri kebenaran dan berkunjung ke Paloh itu. Sebagaimana diketahui, oleh karena Puteri Ratu Pantai Selatan bukanlah makhluk lazimnya seperti manusia biasa. Adapun yang akan dipergunakan sebagai sarana untuk Puteri Ratu Pantai Selatan turun dari negeri kebenaran, adalah tangga atau jalan bertingkat, dan inilah yang dikenal dengan nama 'Batu Bejamban.'

Konon diceritakan bahwa Batu Bejamban yang aslinya telah diangkat ke tempat asalnya, yaitu negeri kebenaran, dan yang tampak sekarang ini hanyalah berupa batu-batu karang yang tersusun bertingkat mulai dari darat hingga sampai ke dasar laut, dekat perairan laut Tanjung Datuk.

Batu Bejamban adalah suatu tempat yang selalu dikeramatkan orang, terlebih oleh penduduk setempat, wilayah Kabupaten Sambas. Adapun asal usul Batu Bejamban, kisahnya berkaitan dengan Batu Layang yang berada di daerah Pontianak.

Sama halnya dengan Batu Bejamban, Batu Layang juga merupakan daerah yang selalu dikeramatkan orang. Di mana di daerah Batu Layang terdapat banyak makam raja-raja Kesultanan Pontianak. Salah satu di antara makam raja tersebut adalah Makam Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri, yaitu pendiri Kota Pontianak.

Adapun tepatnya waktu daerah Batu Layang itu menjadi tempat pemakaman Raja-raja Pontianak serta alasan mengapa daerah tersebut dinamai Batu Layang mempunyai kisah tersendiri. Batu Layang adalah batu yang dilayangkan dari Ketapang (maksudnya dari Kabupaten Ketapang), menuju ke daerah Paloh.

Sedangkan batu-batu tersebut diperuntukkan membuat Batu Bejamban, sebuah tangga untuk Puteri Ratu Pantai Selatan turun dari Kayangan atau 'Negeri Kebenaran.' Beberapa buah batu yang akan diperuntukkan membuat tangga untuk menyambut Puteri Ratu Pantai Selatan yang melayang itu ada yang jatuh di pertengahan ,jalan (maksudnya di sekitar garis lintang khatulistiwa), yang sekarang ini dikenal dengan Desa Batu Layang.

Desa Batu Layang kini termasuk dalam wilayah Kecamatan Pontianak Utara. Batu Layang, jauh sebelum kedatangan Syarif Abdurrahman Alkadri yang mendirikan Kota Pontianak itu merupakan daerah yang tidak bertuan, sudah sejak lama ada dan telah banyak pula dikenal orang.

Namun, entah siapa yang pertama memberikan nama Batu Layang terhadap daerah tersebut, tidak diketahui dengan pasti. Akan tetapi, konon dikabarkan orang bahwa di perairan Sungai Kapuas di sekitar Pulau Batu Layang itu, terdapat seorang nelayan yang berasal dari hulu Sungai Landak sedang mencari ikan.

Pada saat sedang asyik menangkap ikan, tiba-tiba ia menyaksikan kejadian aneh di mana langit secara tiba-tiba cuaca mendung yang menandakan akan datangnya hujan. Bukannya hujan yang turun melainkan barisan batu-batu yang melayang dan berterbangan itu membuat sinar matahari menjadi tertutup, sehingga cuaca tampak menjadi mendung. 

Bukannya hujan yang turun melainkan barisan batu-batu yang melayang dan berterbangan itu membuat sinar matahari menjadi tertutup, sehingga cuaca tampak menjadi mendung.

Dari kejadian itulah, sehingga dari mulut ke mulut daerah tersebut dikenal dengan nama: Batu Layang. Dan akhirnya sampai ke telinga Syarif Abdurrahman Alkadri hingga sekarang ini daerah itu merupakan tempat 'keramat' yang selalu dikunjungi, maka Syarif Abdurrahman Alkadri yaitu orang yang pertama mendirikan Kota Pontianak itu mint a dimakamkan di tanah Batu Layang tersebut.

Kemudian kisah Batu Bejamban belumlah habis akibat beberapa batu-batu yang dilayangkan dari Ketapang itu ada yang jatuh di wilayah (Batu Layang kini). Setelah batu-batu layang itu tiba di tanah Paloh maka disusunlah batu-batu itu mulai dari atas darat hingga sampai ke dasar laut. Sebab Puteri Ratu Pantai Selatan akan menginjakkan kaki pertamanya turun dari laut.

Sementara yang mengerjakan penyusunan batu-batu itu sehingga menjadi Batu Bejamban adalah makhluk ghaib juga. Makhluk ghaib ini yang mulai dari pengambilan batu dari Ketapang sampai pada tahap melaksanakan pengerjaaan Batu Bejamban yang diketuai oleh seorang jin. Jin tersebut bernama Jin Bujang Danor.

Setelah itu waktu berganti dengan cepatnya, Puteri Ratu Pantai Selatan tidak lama lagi akan datang. Persiapan penyambutannya pun mendapat perhatian khusus dari rakyat di Kerajaan Paloh. Pada tiap-tiap dusun dipasang umbul- umbul janur kuning dari nyiur kelapa. Disamping itu raja memerintahkan padq. punggawa untuk secepatnya mendirikan sebuah keraton di Kota Lama (maksudnya bukan Keraton Ratu Sepudak).

Setelah itu pusat kerajaan di daerah Paloh dialihkan ke Kota Lama, terkenal dengan rajanya yang bergelar Ratu Sepudak. Pendirian keraton di Kota Lama tidak lain diperuntukkan sebagai tempat peristirahatan Puteri Ratu Pantai Selatan. Tempat untuk Tuan Puteri tidur, diberi 'kelambu kuning.' Sedangkan untuk Tuan Puteri Ratu Pantai Selatan mandi, raja juga memerintahkan punggawa untuk mencarikan sebuah bukit. Dan bukit itu terkenal dengan nama bukit Sebedang, di mana di bukit Sebedang ini terdapat danau yang sangat indah sekali.

Di Danau Sebedang inilah tempat Puteri Ratu Pantai Selatan itu mandi. Demikian eloknya danau Sebedang dikelilingi oleh bukit atau tanah tinggi. Konon di tanah Sebedang ini pula telah terjadi peristiwa penguburan hidup-hidup sepasang anak manusia dan terkenal dalam sejarah legenda 'Bujang Nadi dan Dare Nandung.'

Kunjungan Puteri Ratu Pantai Selatan ke kerajaan di daerah Paloh itu membawa pesan bahwa antara Paloh dan Ketapang harus bergabung. (Di sini yang empunya cerita belum dapat menerjemahkan makna kalimat tersebut). Yang jelas, kalimat itu bukanlah kalimat yang dibuat-buat sendiri oleh yang empunya cerita dari kisah asal usul Batu Bejamban dan Batu Layang ini. Kedatangan Puteri Ratu Pantai Selatan pun kemudian disambut dengan penaburan beras kuning, beras merah, dan beras putih. Jadi mungkin inilah salah satu upacara penghormatan masa dulu kala, yang protokolernya dengan penaburan beras kuning, beras merah, dan beras putih serta bermakna keselamatan. Namun sekarang protokoler penyambutan tamu, adalah dengan cara pengalungan bunga dan lain sebagainya.

Demikian kisah perjalanan Puteri Ratu Pantai Selatan yang entah siapa sebenarnya ia? Sehingga telah membuat dua peristiwa bersejarah di Kalimantan Barat, yang berbeda dan berlainan tempat itu. Yang pertama adalah Batu Bejamban di daerah Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, dan lainnya Batu Layang di Kecamatan Pontianak Utara.

Tulisan diatas bersumber dari buku Cerita Rakyat Kalimantan Barat Asal Usul Batu Bejamban dan Batu Layang yang dicetak oleh Percetakan Romeo Grafika. Ditulis oleh  Luthfi Akbar dan diketik ulang misterpangalayo.com dalam artikel diatas guna membantu menyebarluaskan kepada masyarakat untuk membaca cerita rakyat ini agar dapat dipetik hikmahnya. Harapan penyunting, semoga dengan membaca artikel ini, kita dapat lebih mencintai khasanah kebudayaan daerah kita sendiri yang berarti juga mencintai kebudayaan nasional, karena kebudayaan daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional.

Jumat, 03 Maret 2017

Pusaka Leluhur Sambas Yang Terancam Hilang Ditelan Zaman

SampanPesisir - Parang Tangkin (Tangkitn) atau biasa disebut Mandau Tangkitn adalah senjata tradisional yang terbuat dari besi yang bagian hulunya melengkung, pada ujungnya bertampuk kuningan dan tidak memiliki gagang layaknya sebilah mandau yang biasa terbuat dari kayu atau tulang. Parang ini sekilas panjangnya hampir sama dengan mandau, namun bentuknya sangat berbeda dengan mandau. 

Gagang pada parang ini hanya di lilitkan kain merah yang melambangkan keberanian dan kebanyakan di pangkal bawah pegangan tersebut terdapat cepu yang terbuat dari tembaga yang dipercaya mempunyai kekuatan magis. Sarung tangkitn dibuat dari kayu tipis dan pipih yang dililit dengan gelang rotan dan diperkuat dengan plat kuningan. 


Pada dasarnya, oleh leluhur Sambas pada zaman dahulu, parang tangkin hanya dipergunakan untuk tradisi mengayau (berburu kepala) atau digunakan sebagai senjata pertahanan diri dari sasaran kayau suku tetangga (Iban) yang mengayau ke wilayah adatnya. 

Pada masa lalu, hampir semua laki-laki di Kalimantan pada umumnya harus melakukan perburuan kepala untuk bermacam-macam alasan, karena setiap suku memiliki alasan yang berbeda-beda. Seperti orang Iban yang berbatasan langsung wilayah adat dengan pribumi Sambas (Salako dan Kanayatn), tradisi mengayau menggunakan Mandau dilakukan anak laki-laki iban pada usia 10 tahun yang mengharuskannya bisa mendapatkan setidaknya 1 kepala manusia, karena ini akan menunjukan bahwa anak laki-laki ini sudah memasuki usia dewasa dan dapat menikah. Sedangkan untuk pribumi Sambas mempertahankan diri mereka dari korban mengayau masyarakat Iban, menggunakan parang tangkin sebagai senjata pertahanan.

Sebelum kedatangan agama SAMAWI (Nasrani dan Islam) ke tanah Sambas, kepercayaan masyarakat pribumi Sambas adalah kepercayaan tradisional Kaharingan. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau disebut dengan Ranying / Jubata, yang hidup dan tumbuh secara turun temurun dan dihayati oleh masyarakat pribumi Sambas dan Kalimantan pada umumnya. Tempat ibadahnya dinamakan Balai Basarah. Kitab suci agama mereka adalah Panaturan dan buku-buku agama lain, seperti Talatah Basarah (Kumpulan Doa), Tawar (petunjuk tatacara meminta pertolongan Tuhan dengan upacara menabur beras), dan sebagainya.

Parang tangkin tanpa kain merah

Pasca berdirinya Kesultanan Sambas di Lubuk Madung, pribumi Sambas banyak yang mengalami proses Islamisasi (masuk Melayu) ditambah pendatang dari luar Sambas yang notebane-nya untuk berdagang. Akhirnya budaya Melayu semakin banyak diadopsi dan mengaburkan budaya lama yang dianggap lawas untuk ditinggalkan, meskipun beberapa adat masih dipertahankan seperti tepung tawar, tumpang 1000, dan muang rateh (muakng rate). Sedangkan untuk saudara mereka yang masih mempertahankan agama sebelumnya dan tidak menerima Islam (non-Muslim atau non-Melayu), oleh mereka disebut Urang Daya (urang daya = orang darat).

Terpisahnya dua keluarga tersebut, makna dari penggunaan parang tangkin pun berubah. Untuk kelompok masyarakat yang menyebut mereka dengan Melayu Sambas, parang tangkin dipergunakan untuk berburu binatang atau pergi berladang (be ume / bahuma). Sedangkan, untuk urang Daya (Salako dan Kanayatn sekarang) masih menggunakan parang tangkin untuk mengayau.

Pada akhir abad ke-19 (pasca Perdamaian Tumbang Anoi), tradisi mengayau semakin ditinggalkan oleh urang Daya ditambah semakin banyak dari mereka yang memeluk kepercayaan Nasrani (Kristen dan Katolik). Maka, makna penggunaan parang tangkin pun sudah tidak dipergunakan untuk membunuh dan memburu kepala musuh, melainkan untuk berburu binatang atau pergi berladang.

gagang parang tangkitn di balut kain merah

Dewasa ini, keberadaan parang tangkin pada masyarakat Sambas sudah terancam hilang keberadaannya. Parang tangkin hanya dapat dijumpai pada keluarga Dayak Salako dan Kanayatn di Kabupaten Sambas, serta tidak banyak berada pada masyarakat Melayu. Di wilayah Sambas, parang tangkin terbagi menjadi dua varian yaitu tangkin laki dan tangkin bini. Bentuk tangkin laki lebih panjang dari tangkin bini.

Sebagai bagian dari pusaka dan kebudayaan leluhur Sambas, parang tangkin atau mandau tangkitn diabadikan menjadi bagian dari Lambang Daerah Kabupaten Sambas bersama dengan tombak yang juga merupakan salah satu senjata perang kerajaan Sambas pada zaman dahulu. 

Selain di Kabupaten Sambas, parang tangkin juga banyak dijumpai pada masyarakat Salako dan Kanayatn lainnya yang tersebar di sebagian wilayah Sarawak (Malaysia), Kabupaten Landak, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Mempawah, Kota Singkawang, dan Kota Pontianak.

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *