Blog untuk Pendidikan

Kamis, 17 November 2016

Nama-nama Pahlawan yang Menjadi Simbol pada Tugu Digulis Bundaran Untan

SampanPesisir - Pada saat ke Pontianak (Kalimantan Barat), Anda pasti akan disuguhkan dengan simbol Perjuangan Pahlawan di Kota Pontianak. Simbol itu terletak di Bundaran Jalan Ahmad Yani Pontianak atau sering disebut dengan Bundaran Untan (Universitas Tanjung Pura). Karena letaknya berada didekat Unversitas Tanjung Pura.

Sumber gambar: Catatan Pringgo Digdo

Ada juga yang menyebutnya dengan Tugu Digulis. Namun, tidak banyak orang yang tau apa arti Digulis itu sendiri padahal letak Tugu Digulis sendiri berada di kawasan yang termasuk pusat kota dan cukup dikenal masyarakat. Bahkan bisa dikatakan pula bahwa Tugu Digulis adalah simbol atau maskot kota Pontianak selain Tugu Khatulistiwa. Ini dikarenakan letaknya yang strategis sehingga mudah dikunjungi atau dilihat dan membuatnya lebih ‘terawat’ dibandingkan Tugu Khatulistiwa.

Tugu Digulis juga dikenal sebagai Monumen Sebelas Digulis, atau Tugu Bambu Runcing, atau Tugu Bundaran Untan (Universitas Tanjung Pura) oleh warga setempat. Tugu dalam bahasa Indonesia didefinisikan sebagai ‘tiang besar dan tinggi yang dibuat dari batu, bata, dsb.’ Kata tugu kemudian erat kaitannya dengan monumen, yaitu sebuah bangunan yang digunakan sebagai peringatan sebagai tanda untuk mengingat peristiwa penting, peristiwa bersejarah, atau untuk menghormati orang atau kelompok yang berjasa. Tidak semua monument adalah tugu. Namun hampir semua tugu adalah monumen. Tugu juga kerap digunakan sebagai simbol dan ciri khas sebuah tempat. Misalnya Tugu Monas (Monumen Nasional) sebagai ciri khas Daerah Ibukota Jakarta, Tugu Pal Yogyakarta, dan sebagainya.

Sedikit sejarah dari monumen yang satu ini. Semua berawal pada 1914, saat terbentuknya Partai Sarekat Islam (SI) di Ngabang Kabupaten Landak. Organisasi berbasis keagamaan ini mendapat banyak simpati dari masyarakat, hingga akhirnya Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah untuk membekukan seluruh kegiatan Sarekat Islam. Perintah itu digelontorkan akibat maraknya pemberontakan anggota SI di Jawa dan Sumatera. Pemerintah Hindia Belanda pun menangkap 11 tokoh pergerakan Kalimantan Barat. Tiga dari 11 tokoh itu meninggal saat diasingkan ke Boven Digoel di Irian Barat, sementara 5 di antaranya wafat dalam Peristiwa Mandor di Kabupaten Landak (Makam Juang Mandor).

Monumen ini berbentuk 11 bambu runcing yang menjulang tinggi ke angkasa, masing-masing berbeda ukuran, mencirikan 11 tokoh pejuang berasal dari berbagai daerah yang berbeda. Warnanya kuning kehijauan layaknya bambu pada umumnya. Bambu runcing diambil sebagai bentuk simbolis perjuangan bangsa Indonesia. Kesebelas tokoh pejuang tersebut adalah:

1. Achmad Marzuki,

2. Achmad Su'ud bin Bilal Achmad,

3. Gusti Djohan Idrus,

4. Gusti Hamzah,

5. Gusti Moehammad Situt Machmud,

6. Gusti Soeloeng Lelanang,

7. Jeranding Sari Sawang Amasundin,

8. Hj Rais bin H Abdurahman,

9. Moehammad Hambal alias Bung Tambal,

10. Moehammad SohordanYa' Moehammad Sabran,

11. Gusti Djohan Idrus.




Nama-nama tokoh pejuang ini sekarang diabadikan menjadi nama-nama jalan di Pontianak.
Semoga bermanfaat yaa..

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *