Blog untuk Pendidikan

Sabtu, 26 November 2016

Blogger Indonesia Menduniakan Madura 2016

misterpangalayo.com - Lewat motto 'Menduniakan Madura' komunitas blogger Plat-M bekerjasama dengan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya � Madura (BPWS) mengundang 50 blogger hasil seleksi ketat dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Lampung, Yogyakarta, dan beberapa daerah di Jawa.

Blogger Indonesia diajak jalan-jalan ke Pulau Madura selama empat hari tiga malam (22-25 November 2016). Selama kegiatan Menduniakan Madura, bloggers diajak menjelajahi destinasi wisata yang ada di 4 (empat) kabupaten di Pulau Madura yaitu: Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. 



Plat-M adalah komunitas blogger Madura yang dideklarasikan pada 23 Desember 2009. Kehadiran Plat-M sebagai wujud kehadiran generasi muda Madura ikut andil, menjaga, memelihara, mencintai dan menyebarkan nuansa khas Madura ke dunia. Komunitas ini juga dibentuk untuk menampung minat masyarakat Madura di bidang blogging, media sosial, internet dan teknologi pada umumnya.

Acara "Menduniakan Madura 2016" sekaligus untuk mengenalkan jejak program-program BPWS yang sudah dilakukan di Pulau Madura. Berangkat dari hal itu, BPWS mengajak blogger Indonesia berkeliling ke empat kabupaten di Madura untuk mengeksplorasi jejak-jejak pembangunan BPWS melalui acara tersebut.

Untuk area Kalimantan Barat, 5 (lima) blogger Pontianak mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, diantaranya adalah :
1. Dwi Wahyudi
2. MF. Abdullah
3. Radit Mananta
4. Priangga Otviapta
5. Edo Pradana Prasitha


Komunitas Blogger Pontianak
MF. Abdullah - Edo - Dwi Wahyudi - Radit - Priangga

H-1 sebelum menapaki jejak pembangunan BPWS di Madura dimulai, saya dan Hannif (Blogger asal Klaten) berangkat dari Yogyakarta ke Surabaya. Perjalanan via kereta api dimulai pukul 08.55 wib dari Stasiun Lempuyangan dan sampai di Stasiun Gubeng pukul 14.53 wib.

Blogger di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta
Hannif (Klaten) - Radit (Pontianak) || Selfie sembari keberangkatan di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta

Di hari yang sama, Priangga Otviapta juga berangkat dari Bandung, dikarenakan dia kuliah di Bandung. Sedangkan MF. Abdullah berangkat dari Jakarta serta Dwi Wahyudi dan Edo Pradana Prasitha berangkat dari Pontianak.

Di Surabaya, kami berenam menginap satu malam di kawasan pusat Kota Surabaya. Loxy Inn yang beralamat di Jalan Embung Wungu 5, Genteng, Surabaya menjadi tempat persinggahan kami. Kamar yang bersih, nyaman dan lokasi yang sangat strategis, hanya berjarak 5 km dari stasiun Gubeng.

Blogger Indonesia bermalam di Loxy Inn Surabaya
Priangga (kiri) - Radit (tengah) - Hannif (kanan) || Semalam di Loxy Inn, Surabaya
Keesokan harinya, selasa (22 November 2016) pagi, kami dijemput pihak panitia dari Plat-M untuk acara pembukaan dan pengarahan di kantor BPWS yang berlokasi di kaki Jembatan Suramadu. 

Blogger Indonesia di Kantor BPWS, Surabaya || Taken by @pardicukup
Blogger Indonesia di Kawasan Kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya || Taken by Atanasia Rian
Blogger Indonesia || Taken by Atanasia Rian
Tepat pukul 12.00 wib, Blogger Indonesia berangkat menuju Kabupaten Bangkalan menggunakan Bus yang telah disediakan oleh panitia dari Plat-M. Dalam perjalanan tersebut, kami mengunjungi Kawasan Kaki Jembatan Sisi Suramadu (KKJSM), kawasan ini menjadi sentral untuk kegiatan industri, perdagangan dan jasa, serta akan menjadi destinasi wisata baru sebagai kawasan rest area untuk wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Madura.

Blogger Indonesia di KKJSM || Taken by @pardicukup
Tepat pukul 13.30 wib, perjalanan dilanjutkan menuju Kawasan Khusus Madura (KKM) di Kecamatan Klampis yang sedang dikerjakan proyeknya oleh BPWS. Setelah itu, melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Sampang, tepatnya di Desa Batioh Kecamatan Banyuates.

Sesampai di Desa Batioh, kami menuju Homestay sebagai tempat bermalam yang telah disediakan oleh Plat-M untuk para Blogger Indonesia. Homestay berada di pemukiman warga di pinggir Pantai Nepa. Menjelang sunset, panitia dari Plat-M mengajak kami mengunjungi kawasan wisata Hutan Kera Nepa yang berlokasi di bibir pantai Nepa, tidak jauh dari tempat kami menginap. Kera di hutan Nepa itu akan hadir apabila dipanggil oleh juru kunci menggunakan mantra tertentu.

Menduniakan Madura - Blogger Indonesia di Kawasan Wisata Hutan Kera Nepa Madura
Dua sejoli di depan pintu masuk hutan kera nepa. Keranya ginuk-ginuk ganduik-ganduik, ramah kalau dikasih camilan || Taken by @apriej
Sesuai dengan namanya, Hutan Kera Nepa adalah tempat tinggal bagi ratusan kera-kera jinak. Konon, kera sebagai penghuni utamanya menjaga makam leluhur tokoh Madura dan Datuk Dayak dari Kalimantan yang makamnya bersandingan. Menjelang malam, Blogger Indonesia bersama Plat-M mengadakan sarasehan bersama perwakilan SKPD dan warga Desa Batioh.

Hari kedua (23 November 2016), diawali olahraga pagi di Pantai Nepa dan dilanjutkan Breakfast di Homestay dan persiapan untuk Check out dan melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Toroan.

Suasana pagi yang indah, Blogger Indonesia menikmati pemandangan Air terjun Toroan yang berlokasi tidak jauh dari kota Sampang. Uniknya, air terjun yang memiliki ketinggian 20 meter ini adalah satu-satunya waterfall yang ada di Pulau Madura, yang menjadikan air terjun ini berbeda dengan air terjun pada umumnya adalah lokasinya berdampingan dengan sebuah pantai. Air terjun Toroan tidak boleh dibuat berenang karena terdapat palung yang sangat dalam.

Air Terjun Toroan, Madura
Air yang mengalir dari atas air terjun langsung menyatu dengan air laut yang berada di sebuah muara
Blogger Indonesia di Kawasan Wisata Alam "Air Terjun Toroan"
Perjalanan kembali dilanjutkan menuju Kabupaten Sumenep, tepatnya ke Pelabuhan Pasongsongan, dimana kawasan tersebut menjadi sentralnya tempat pelelangan ikan. TPI Pasongsongan dikelola oleh Provinsi dan menjadi yang terbesar di Pulau Madura.

TPI Pasongsongan Kabupaten Sumenep
TPI Pasongsongan Kabupaten Sumenep
Tepat pukul 12.30 wib, Blogger Indonesia diarahkan menuju Pelabuhan Dungkek, Saronggi melewati Kota Sumenep. Selanjutnya menyebrang ke Giliyang, sebuah pulau yang memiliki kadar oksigen terbaik di dunia. Di Giliyang, para blogger melihat jejak pembangunan BPWS di pulau tersebut.

Bloggers di Pelabuhan Dungkek || Taken by @fajrinherrisgembel
Pesisir Pulau Giliyang
Perlu Anda ketahui bahwa Lapan pernah melakukan riset selama enam bulan di Giliyang dan akhirnya ditemukan 17 titik oksigen yang masih dirahasiakan, satu diantaranya telah dibocorkan masyarakat kepada Plat-M. Blogger Indonesia menginap satu malam di Homestay yang difasilitasi oleh BPWS.

Dorkas atau lebih dikenal dengan nama Odong-odong oleh masyarakat Giliyang, satu-satunya kendaraan masal yang membawa rombongan Blogger Indonesia ke Homestay || Taken by @cewealpukat
Homestay di Giliyang
Menjelang matahari terbenam, Blogger Indonesia menjelajahi eksotisme Gua Mahakarya yang berlokasi di Desa Banraas. Gua ini memiliki ornamen stalaktik dan stalakmit yang menjuntai di langit-langit batu gua dan menjadi daya tarik wisatawan. Gua Mahakarya memiliki luas sekitar 800 meter pesergi, terbagi dalam 7 ruang yang cukup luas dengan suasana cukup nyaman.

Gua Celeng (Gua Mahakarya) adalah satu diantara 18 gua yang ada di Pulau Madura
Hari ketiga (24 November 2016), Blogger Indonesia menikmati sarapan di Pantai Ropet sambil menikmati sunrise. Setelah itu, bloggers siap-siap untuk kembali menyebrang ke daratan Madura menuju Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep untuk melihat aktivitas para petani rumput laut. Rumput Laut menjadi komoditas utama masyarakat Kecamatan Saronggi. Sebelum menuju Desa Tanjung, bloggers terlebih dahulu diarahkan mengunjungi Bandara Trunojoyo Sumenep dan perjalanan berlanjut menuju Kabupaten Pamekasan.

Salah satu view di Pantai Ropet, Giliyang
Bandara Trunojoyo adalah satu-satunya bandar udara yang ada di Pulau Madura

Rumput Laut adalah salah satu komoditas utama Kabupaten Sumenep || Taken by @eobbher
Di Pamekasan, Blogger Indonesia mengunjungi kampung batik di Desa Klampar Kecamatan Proppo. Owner rumah produksi batik di Desa Klampar menjamu Blogger Indonesia dengan penuh kehangatan untuk ISHOMA di kediamannya. Terdengar teriakan dan gelak tawa para bloggers.

Melihat langsung pengrajin Batik Sarimbit khas Madura || Taken by @apriej
#BloggerIndonesia #MenduniakanMadura #JejakBPWS
Perjalanan pun dilanjutkan menuju Desa Ketetang Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan. Dalam perjalanan, Blogger Indonesia bersama Plat-M mengunjungi kediaman salah satu blogger Madura yang namanya sempat menggema diantara bloggers se-Madura. 

Silaturahmi Blogger Indonesia ke rmh seorang blogger senior asal Madura yang menginspirasi para generasi Blogger Madura saat ini.
Tak lupa Plat-M memanjakan Blogger Indonesia melihat keindahan Jembatan Suramadu dari kejauhan di pesisir Bangkalan. Bersama Polisi dari Polres Bangkalan, Blogger Indonesia dan Plat-M memperagakan gaya unik seperti manekin yang sedang viral di dunia maya yaitu #mannequinchallenge.
Untuk melihat video Mannequin Challenge, klik disini.
Sesampai di Desa Ketetang, jam menunjukkan pukul 19.00 wib, Blogger Indonesia sudah ditunggu kedatangannya oleh masyarakat Desa Ketetang di Kantor Camat Kwanyar. Disambut hangat oleh masyarakat Kwanyar dengan sebuah tarian daerah yang diperagakan oleh adik-adik dari salah satu TK di Kecamatan Kwanyar.

  Acara penyambutan selesai, Blogger Indonesia diarahkan menuju Homestay yang berlokasi di Dusun Koalas Desa Ketetang (Kwanyar - Bangkalan). Di Koalas, Blogger Indonesia juga sudah disambut hangat oleh warga dengan hidangan makanan ala warga Dusun Koalas.

Hari keempat (25 November 2016) merupakan hari terakhir Blogger Indonesia bersama Plat-M menjelajahi keindahan Pulau Madura. Setelah selesai sarapan, bloggers bersiap-siap menuju Kota Bangkalan untuk mengunjungi pusat batik tulis dan souvenir khas Madura di Tresna Art. 

Tresna Art || Taken by Madura Vacation
rumah adat Madura yang terletak di belakang galeri
Perjalanan kembali dilanjutkan ke Ole-Olang Resto, salah satu destinasi wisata kuliner yang wajib dikunjungi ketika berwisata ke Madura. Penutupan sekaligus penyerahan hadiah hiburan untuk Blogger Indonesia yang beruntung dari Plat-M juga digelar disini.

Dikarenakan tidak banyak waktu, saya dan teman blogger dari Pontianak (Dwi Wahyudi, Edo Pradana Prasitha dan MF. Abdullah) harus sesegera berangkat ke Kota Surabaya. Mbak Rian (Blogger Jogja) dan Mbak Molly (Blogger Medan) juga barengan kami untuk menuju bandara Juanda.

  #MENDUNIAKANMADURA #JEJAKBPWS

Berikut adalah beberapa fakta unik seputar destinasi-destinasi yang dikunjungi oleh bloggers yang datang dari berbagai daerah di Indonesia :
  • Kita menyusuri aspal dari sisi utara Madura melingkar hingga ke selatan. Benar-benar mengelilingi seratus persen! 
  • Empat hari tiga malam sepertinya menjadi tur blogger paling lama yang pernah ada di Indonesia 
  • Belum ada pertemuan blogger yang diadakan di empat kabupaten sekaligus. Bahkan kita menginap di tiga kabupaten berbeda: Sampang, Sumenep dan Bangkalan 
  • Menyusuri empat kabupaten se-Madura dengan pengawalan dari empat Polres secara estafet: Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Sepertinya juga pertama di Indonesia. 
  • Setelah Amprokan Blogger, ini acara blogger kedua yang dikawal oleh kepolisian 
  • Kera di hutan Nepa itu akan hadir kalau dipanggil oleh juru kunci menggunakan mantra tertentu, jika hari biasa sulit menemukan kera sebanyak kemarin. 
  • Air terjun toroan tidak boleh dibuat berenang karena terdapat palung yang sangat dalam. Sudah ada beberapa korban meninggal karena nekat berenang ataupun terjatuh 
  • TPI Pasongsongan dikelola oleh Provinsi, bukan Kabupaten dan menjadi yang terbesar di Madura 
  • Lapan melalukan riset selama enam bulan di Giliyang dengan berpindah dari satu titik ke titik yang lain. Akhirnya ditemukan 17 titik oksigen yang masih dirahasiakan (1 dibocorkan masyarakat ke Plat-M) 
  • Oksigen di Giliyang baru dapat dirasakan pada dini hari setelah pukul 01:00 hingga sebelum subuh. 
  • Jam 03:30 oksigen terasa seperti tertiup AC dengan intensitas yang sangat kecil 
  • Paving, homestay dan pengaliran air bersih di Giliyang difasilitasi oleh BPWS 
  • Sumenep merupakan wilayah yang berada ujung timur Madura dengan pulau-pulau mempesona di timurnya. 
  • Siwalan dapat diolah menjadi Gula di pulau Gili Iyang. 
  • Turunan mbah Sunan di Kwanyar tidak boleh makan ikan mondung, jika makan akan terkena penyakit seperti panu 
  • Giliyang pulau yang melintang dari utara ke selatan, tidak seperti mayoritas pulau lain di Indonesia. 
  • Konsep rumah di Madura itu dikenal Tanean Lanjeng. 

Minggu, 20 November 2016

Contoh Skenario Film Tugas Bahasa Indonesia "Cerita Hang Kuril Raja Batu Kecubung"

Pada zaman kerajaan kuno, hiduplah seorang Raja bernama Raja Hang Kuril Batu Kecubung. Kerajaan yang sangat kuat pada saat itu. Raja yang sangat egois yang mau menang sendiri.

Ketika ingin makan siang pembantu yang bernama Aminah sedang mengiris bawang merah, datanglah pengawal Raja Kuril yang bernama Boker.


Sumber gambar: IlmuSosial.net

Boker : Hai minah, bisa saya bantu?

Aminah : Tidak perlu, saya bisa sendiri.

Boker : Aah, yang benar?

Aminah : Jangan khawatir, saya sudah biasa begini boker. Lanjutkan saja pekerjaanmu.

Aminah yang sedang mengiris bawang, tiba-tiba Aminah menjerit karena terluka.

Aminah : Ssstt, aduh.

Boker : Ada apa minah? (Sambil Boker menghampiri Aminah)

Aminah : Tangan ku terluka. (Riki membalut luka dengan sapu tangan yang dibawanya)

Boker : ya sudah, aku saja yang mengantarkan makanan ini untuk Tuan, kamu tetap di sini.

Aminah : Tidak apa-apa boker, tidak usah repot-repot aku bisa sendiri.

Aminah meninggalkan Boker kemudian, pergi ke tempat makan Raja Kuril.

Saat makan siang keluarga Raja Kuril bersama istrinya dan dua anaknya.Sa’diah mengambil lauk terlebih dahulu.


Kuril : Kau ini anak raja, setidaknya kamu bersikap sopan.

Sa’diah : Iya ayah.

Pian : Emosi orang kampung ?

Kuril : Kebiasaan kamu, jaga mulutmu !!

Pian : Aa yang benar?? (Raja Kuril pun menghentakkan tangan ke meja)

Tina : Kalian ini dua bersaudara, harusnya kalian akur. Tidak seperti ini, setiap hari selalu bertengkar.

Pian : Siapa yang buat ayah marah?

Sa’diah : Kamu yang buat ayah marah!!

Pian : Kamu!! (Sambil menunjuk Sa’diah)

Tina : Ya sudah bunda tidak ada lagi nafsu makan, kalian ini. (Dengan wajah acuh tak acuh)

Pian : Kalau tidak ada nafsu makan, minum aja bunda.

Setelah mereka makan siang, Raja Kuril duduk di kursi datanglah Boker melapor kepada Raja Kuril bahwa keadaan kerajaan aman-aman saja.

Boker : Ampun beribu-ribu ampun, saya ingin melapor tuan.

Kuril : Ada apa pengawal?

Boker : Saya melaporkan bahwa keadaan kerajaan aman-aman saja.

Kuril : Bagus, bagaimana dengan rakyat kita? Apakah lancar membayar pajak kepada kita?

Boker : Semuanya aman tuan, semua rakyat taat bayar pajak.

Kuril : Pengawal, kita ada undangan bisnis di kerjaan Pasir Bergantung.

Boker : Siap tuan, apakah kita perlu membawa beras? Mungkin perjalanan kita sampai berhari-hari.

Kuril : Ya boleh saja, kamu siapkan pasukan pengawal untuk persiapan berangkat.

Boker : Baik tuan.

Sang Raja Kuril dan puluhan pengawal berangkat ke kerajaan Pasir Bergantung.

Keesokkan harinya terdengar suara rintihan dari dapur, ternyata suara Aminah. Sa’diah yang tidak sengaja lewat di dapur mendengar suara itu kemudian ia menghampiri Aminah.


Sa’diah : Kamu kenapa bi’? Toloong-tolong. (Tina datang menghampiri mereka)

Tina : Ada apa dengan aminah?

Sa’diah : Saya tidak tau bunda, tiba-tiba bibi seperti ini.

Tina : Panggilkan abang mu.

Sa’diah : Baiklah bunda, tunggu sebentar.

Tina : Cepat nak.

Sa’diah berlari memanggil abangnya di halaman rumah, sementara Tina berusaha menyadarkan Aminah.

Tak lama kemudian datanglah Sa’diah bersama Pian .


Pian : Ada apa bunda memanggil ku?

Tina : Aminah sakit, kita harus membawanya ke tabib untuk berobat.

Pian : Sakit ya ? Kasi dia kaus kaki saja, supaya dia sadar.

Tina : Hiiss kamu, ini serius!!

Pian : Iya bunda, maaf.

Mereka pun pergi membawa Aminah ke rumah tabib termahsyur di kerajaan Batu Kecubung. Untuk menyembuhkan Aminah tabib menyuruh mereka membuat ramuan dari akar kecepuk yang hanya dimiliki raja Kuril. Kondisi Aminah yang semakin parah membuat Sa’diah memberanikan diri untuk mengambil akar cepuk milik ayahnya, walaupun Sa’diah tahu akibat dari perbuatannya itu. Namun Pian tidak setuju dengan tindakan Sa’diah tapi, Sa’diah tetap bersikeras melakukan itu, walau Pian mengancam akan memberitahukannya kepada ayahnya
Pian : Sudah, jangan ambil akar kecepuk itu, biarkan saja dia mati. Toh, dia Cuma pembantu.

Tina : Tega sekali kau berkata seperti itu. Kemana anakku yang dulu?

Pian : Aku masih seperti dulu. Justru aku berkata seperti itu untuk menyelamatkan kalian. Bundakan tahu ayah seperti apa dia tidak peduli Sa’diah darah dagingnya atau bukan.

Sa’diah : Aku tidak peduli, ini soal nyawa. Beginikah kau membalas jasa-jasanya.

Pian : terserah kamu saja tapi, jangan salahkan aku bila sesuatu terjadi padamu.

Tina : Sudah, Sa’diah jangan kau pedulikan omongan abang mu. Cepat, ambil akar itu.

Sa’diah berlari kekamar ayahnya untuk mengambil akar kecepuk kemudian, membawa akar itu ke bundanya.

Sa’diah : Ini bunda akar cepuknya.

Tina : Cepat kamu rendam dengan air nak.

Sa’diah : Iya bunda. (Sa’diah merendamnya dengan air hangat yang ada di dekatnya)

Sa’diahpun memberikan rendaman air akar cepuk itu kepada Tina. Secara pelan-pelan Tina meminumkan air akar cepuk kepada Aminah.
Tina : Minum ini, Aminah.

Aminah : Iya ratu.

Sa’diah : Bunda, ayah besok sudah datang, kalau ayah bertanya ke mana akar cepuknya, kita harus jawab apa?

Tina : Yahh, bilang saja mungkin saja hilang.

Sa’diah : Secepat itukan ayah percaya?

Tina : Kamu tenang saja, ibu yang akan membujuknya.

Sa’diah : Baiklah bunda.

Keesokan harinya, Raja Kuril datang ke istananya. Saat ia datang, ia langsung mencari akar cepuk karena kerajaannya sedang dalam masa gawat, musuh-musuh dari kerajaan Batu Pelangi akan menyerang kerajaannya.


Kuril : Bunda!!

Tina : Ada apa yah? Baru datang sudah emosi begitu.

Kuril : Akar cepukku mana?

Tina : Di sana, biasanya ayah taruh disana.

Kuril : Tidak ada bunda, siapa yang mengambilnya!!

Tina : Tidak tau yah, tidak ada orang yang berani masuk ke ruang ini.

Kuril : Kerajaan kita sedang dalam gawat, kalau tidak ada akar itu kerajaan ini bisa hancur.Kalau aku tau siapa mencurinya, ayah tidak segan-segan memancungnya!!

Raja Kurilpun meninggalkan istrinya. Kemudian, Raja Kuril merasa sangat gelisah dengan hilangnya akar cepuknya.


Kuril : Pengawal, kamu harus mencari siapa yang mencuri akar cepukku, jika ditemukan kita akan pancung orang itu!!

Boker : Ampun beribu-ribu ampun tuan, di mana saya harus mencarinya?

Kuril :Dasar pengawal bodoh!!!!!! Kalau aku siapa yang mencurinya, pasti aku tidak akan menyuruh kamu mencarinya. Sekarang, kamu periksa seluruh istana!!

Boker : Baik lah tuan.

Lalu datang Pian memberitau Raja Kuril, kalau yang mengambil akar kecepuk adalah Sa’diah. Tapi, Aminah mengintip pembicaraan Raja Kuril dan Pian.

Pian : Ampun ayahanda.

Kuril : Ada apa anakku?

Pian : Ampun ayahanda, saya ingin memberitau kalau yang mengambil akar cepuk itu adalah Sa’diah..

Kuril :Apakah kamu yakin adikmu yang mengambilnya.

Pi’an :Yakin yah, aku sendiri yang melihat dia mengambilnya

Kuril : Pengawal !! Cepat cari Sa’diah, bawa dia ke sini kita pancung sekarang!!

Boker : Baik tuan.

Aminah yang tak sengaja bergegas memberitau Sa’diah dan bundanya bahwa mereka akan dipancung oleh Raja Kuril.

Aminah : Maaf ratu, sebaiknya ratu cepat pergi karena tuan raja akan memancung ratu dan sa’diah.

Sa’diah : Bunda, ini gawat, kita harus segera pergi dari sini, cepat!!

Sa’diahpun menarik bundanya, lalu mereka pergi meninggalkan istananya.
Selang beberapa waktu, Boker datang mencari Sa’diah dan bundanya tapi Sa’diah dan bundanya sudah pergi dahulu. Boker melaporkan hal itu kepada Raja Kuril.

Boker : Ampun beribu-ribu ampun tuan, Sa’diah bersama ratu sudah pergi.

Kuril : Kita harus kejar dia, cepat!!

Dengan penuh rasa kemarahan Raja Kuril bersama Boker bergegas mengejar Ratu Tina dan Sa’diah yang kabur ke padang pasir dengan membawa Celurit.



Berlari-lari, Ratu Tina dan Sa’diah sambil menangis. Terdengar suara angin kencang yang menyeramkan, lalu Raja Kuril dan pengawalnya meninggal dunia karena di bawa angin itu. Ratu Tina dan Sa’diah selamat dari angin tersebut, merekapun sangat bersyukur karena selamat dari angin yang kencang.

Jumat, 18 November 2016

Pesona Sunrise Gunung Gajah Pemangkat


SampanPesisir - Gunung Gajah merupakan tempat wisata terletak di Kecamatan Pemangkat (Sambas) yang wajib dikunjungi. Tempat wisata ini merupakan wisata baru di Kabupaten Sambas yang menyuguhkan pesona alam tiada duanya. Meskipun tergolong tempat wisata baru, pesonanya tidak kalah dengan tempat wisata lainnya di Kalimantan Barat.

Menikmati sunrise yang tepat di sinilah tempatnya, udara segar dari hamparan sawah yang luas itu memanjakan mata dan jika berada di puncaknya terasa seperti di atas awan. Angin pagi yang mendinginkan kulit serta suara burung berkicau merdu. Di sebelah Barat puncak Gunung Gajah terdapat Pantai Sinam yang mempesona.

Bagi pengunjung ingin mengabadikan moment dengan berfoto, tidak ada salahnya langsung menuju puncaknya. Sepanjang perjalanan, pengunjung dapat mengambil spot foto yang sangat menarik. Apalagi dengan mengabadikan moment saat sunrise.

                                     
Photo by: Safriadi

Sebutan Gunung Gajah itu karena jika dilihat dari kejauhan, bentuknya menyerupai gajah yang sedang tidur. Di bagian belalainyalah terdapat akses jalan menuju puncaknya. Uniknya di Gunung ini terdapat Klenteng yang sangat indah dilihat saat malam hari di Pemangkat.

Untuk menuju ke Gunung Gajah jika dari Pontianak aksesnya melewati Kabupaten Mempawah, Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang bisa ditempuh lebih kurang 175 kilometer. Akses jalan dari Pontianak sudah mulus. Gunung ini sangat mudah ditemukan karena satu-satunya Gunung yang ada di Pemangkat. Ke Pemangkat bisa menggunakan transportasi darat seperti Bus Pontianak-Sambas, waktu yang ditempuh lebih kurang 5 jam dan menggunakan sepeda motor lebih kurang 4 jam perjalanan.

Jalan untuk menuju ke Gunung ini ada dua alternatif, yang pertama bisa dari Jalan Sisai Sebangkau dan bisa dari Pasar Pemangkat. Jalan ini sangat mudah dilalui karena jalannya terdapat di kaki Gunung Gajah. Dan untuk menuju puncaknya terdapat jalan beton yang berada di kaki Gunung tersebut. Perjalanan menuju puncak Gunung Gajah bisa ditempuh dengan memakan waktu lebih kurang 45 menit.

Pengunjung tidak dipungut biaya, biasanya hanya ditarik biaya parkir Rp 2000,- sebelum naik ke puncak Gunung. Penginapan yang tersedia di Pemangkat harganya sangat terjangkau, banyak Hotel serta kamar Kost yang tersedia untuk para pengunjung yang ingin beristrirahat.

#WonderfulIndonesia #Sambas #Pemangkat #Kalbar #Wisata #Tourism

Kamis, 17 November 2016

Cerita Sambas Kemponan Nasek Nek Uwan Karya: Binardi Rizi

SampanPesisir - Di suatu Desa yang terletak di Kecamatan Semparuk, Desa tersebut diberi nama Desa Singaraya. Ada seorang nenek dan cucu perempuan yang bernama Sarpiah, mereka hidup dalam keadaan ekonomi yang tidak tercukupi. Ibunya Sarpiah sudah lama meninggal dunia dan sejak ibunya Sarpiah meninggal ayahnya pun tidak pernah pulang ke rumahnya lagi.

Sumber gambar: Poskota News

Sejak Sarpiah berusia 2 tahun, sang nenek merawatnya hingga sekarang sudah berumur 7 tahun. Neneknya yang sudah tua itu bekerja sebagai penjual kue goreng pisang, bakwan, korket dan lain-lain. Kue itu merupakan titipan Bu Ina yang dijual dengan menjajakan ke kampungnya.

Di rumah kecil atau bisa dikatakan gubuk itu, Sarpiah menanyakan ke mana orang tuanya. Saat itu neneknya ingin menidurkan Sarpiah.

“Wan, umakku ke mane? Tang daan suah aku meliatnye?”, kata Sarpiah.

“Umakmu danggan ayahmu ke Malaysia nong”, jawab nenek.

“Bile umak danggan ayah balik, wan?”, tanya Sarpiah.

“Nunggu kau udah bassar, kala’ umak danggan ayahmu balik ke rumah”, jawab nenek.

“Ooh gayye, uwan ballom nak tidok ke?”, Sarpiah kembali bertanya.

“Ballom maseh nong, kau tidok dah sie”, jawab nenek sambil tersenyum.

Sarpiah pun tertidur, nenek berdo’a dalam hatinya.

“Ya Allah, mudahannye cuccok ku tok jadi urang yang begune kala’, amiin”, do’a nenek dengan penuh harap.

Sang nenek pun tertidur di lantai beralaskan tikar yang sekiranya tidak layak untuk dipakai. Dengan tenang nenekpun tertidur hingga subuh menanti.

Ketika azan Sholat Subuh berkumandang, lalu bangunlah nenek dari tempat tidurnya langsung bergegas mengambil wudhu di depan gubuknya itu, kemudian ia melaksanakan kewajibannya untuk Sholat Subuh.

Seusai Sholat Subuh, nenek memasak nasi dan memanaskan lauk semalam. Sambil menunggu nasi matang, ia menyiapkan barang-barang yang akan ia gunakan untuk berjualan kue.

Tidak lama, Sarpiahpun terbangun dari tidurnya kemudian langsung mendatangi neneknya yang sedang membolak-balikkan nasi.

“wan, udah masak ke nasek kite?”, tanya Sarpiah.

“ballom nong, bantar agek tok ee”, jawab nenek.

“ooh, mun gaye Piah nak mandek dolok wan”, pungkas Sarpiah.

“aok, mandeklah udah sinun, uwan ballom malli sabun nong”, ungkap nenek.

“daan ape-ape wan”, ungkap Sarpiah.

Sarpiah mengambil handuk, langsung menuju tempat mandi. Sarpiah mandi di tepi sungai. Kemudian bertemu dengan temannya yang ingin mandi juga.

“nak mandek juak ke nor?”, tanya Sarpiah.

“daan, nak ke umme tok ee, dah tau urang bawak andok pasti nak mandek lah yah”, jawab Sinor.

“haha, mandek di jamban sinun lah kite dah”, ajak Sarpiah.

“boleh be, dah kite ke sinun”, ungkap Sinor.

Tak lama mereka mandi, merekapun langsung pulang ke rumahnya masing-masing. Tiba di gubuk, perut Sarpiah terasa lapar ia pun menuju dapur, didapati nenek sudah pergi berangkat menjajakan kue titipan orang. Terlihat tidak ada bekas nenek selesai makan, ternyata nenek berangkat dengan perut kosong untuk menjajakan kue.

Siang hari sekitar pukul 11:30, nenek habis menjajakan kue titipan. Ia pun langsung memberikan uang kepada orang yang menitipkan kue itu. Setelah itu, nenek langsung pulang. Didapatinya nasi dan lauk tinggal sedikit, nenek pun langsung memakan nasi dan lauk itu. Tak lama kemudian Sarpiah datang dari rumah temannya.

“wan, ade ke nasek? Nak makan rasenye tok wan?”, tanya Sarpiah.

“udah uwan makan nong, tadek sisak sikit naang, uwan abisse’”, jawab nenek.

“berapi agek lah wan, Piah nak maing dolok”, ungkap Sarpiah.

Sarpiah langsung berlari untuk menemui temannya dan ingin bermain. Dan tidak menghiraukan omongan neneknya.

“japai dolok nong, kala’ kemponan”, tegas nenek.

Sarpiah berlari, tak disangka kakinya tersandung batu dekat dengan Sungai. Ia langsung meyebur ke Sungai didapati di depannya ada tunggul kayu yang runcing. Badan Sarpiah pun tertusuk tunggul kayu tersebut. Nyawa Sarpiah tidak tertolong lagi.

Neneknya sangat bersedih ketika melihat cucunya terbaring tanpa nyawa. Setiap malam nenek selalu merenungkan cucunya.

Semoga bermanfaat, mari lestarikan budaya daerah kita. Sebagai pendidikan dan moral kita.
Penulis: Binardi Rizi

Asal Usul Nama Singkawang Kota Wisata, Kota Amoy dan Kota 1000 Klenteng

SampanPesisir - Kota Singkawang atau San Keuw Jong (Hanzi: 山口洋 hanyu pinyin: Shānkǒu Yáng) merupakan sebuah kota di Kalimantan Barat, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 145 km sebelah utara dari Kota Pontianak, yang merupakan ibukota provinsi Kalimantan Barat. Nama Singkawang itu berasal dari bahasa Hakka (Cina Singkawang) , San khew jong yang mengacu pada sebuah kota di bukit dekat laut dan estuari. Singkawang juga mendapat beberapa julukan, yaitu: Kota Wisata, Kota Amoy dan Kota 1000 Klenteng. Namun ada juga yang mengatakan bahwa nama Singkawang diambil dari nama tanaman Tengkawang yang terdapat di hutan tropis daerah Singkawang.



Singkawang menjadi tujuan utama pariwisata di Bumi Khatulistiwa. Kota yang berjarak 145 Km dari kota Pontianak terkenal dengan keindahan alam, budaya, serta kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Amoy ini. Perpaduan budaya Tionghoa, Dayak dan Melayu menjadikan kota Singkawang yang harmonis.

Sedikit bercerita tentang sejarahnya, Singkawang merupakan sebuah desa bagian dari wilayah Kesultanan Sambas. Dahulu Singkawang menjadi tempat persinggahan para pedagang dan penambang emas dari Monterado. Mereka tersebut berasal dari Negeri China, karena China terkenal dengan ilmu dagangnya.

Singkawang mulai dikenal oleh orang Eropa sejak 1834 yang tertuang dalam buku The Eastern Seas karya George Windwor Earl yang menyebutkan bahwa Singkawang dengan kata Sinkawan. Catatan lainnya juga didapat dari salah satu tulisan G.F De Bruijn yang terkandung dalam De Volken Van Nederlandsch Indie (1920) berjudul De Maleirs yang terjemahannya mengatakan: " . . . . . . .beberapa puluh mil di sebelah selatan kerajaan (Sambas) dibangun sebuah kota yang dimaksud sebagai kota pemerintahan (Belanda).

Semenjak kemerdekan Republik Indonesia, kota Singkawang merupakan bagian dan ibukota kabupaten Sambas berdasarkan UU No. 27 Tahun 1959 dengan status kecamatan Singkawang. Singkawang memperoleh status kota pada 21 Juni 2001 berdasarkan UU No. 12 Tahun 2001. Dengan ini kota Singkawang ditetapkan sebagai daerah otonom dan diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah.

Semoga bermanfaat, dan Singkawang dapat membanggakan Kalimantan Barat bahkan Indonesia. Silakan dishare.

Nama-nama Pahlawan yang Menjadi Simbol pada Tugu Digulis Bundaran Untan

SampanPesisir - Pada saat ke Pontianak (Kalimantan Barat), Anda pasti akan disuguhkan dengan simbol Perjuangan Pahlawan di Kota Pontianak. Simbol itu terletak di Bundaran Jalan Ahmad Yani Pontianak atau sering disebut dengan Bundaran Untan (Universitas Tanjung Pura). Karena letaknya berada didekat Unversitas Tanjung Pura.

Sumber gambar: Catatan Pringgo Digdo

Ada juga yang menyebutnya dengan Tugu Digulis. Namun, tidak banyak orang yang tau apa arti Digulis itu sendiri padahal letak Tugu Digulis sendiri berada di kawasan yang termasuk pusat kota dan cukup dikenal masyarakat. Bahkan bisa dikatakan pula bahwa Tugu Digulis adalah simbol atau maskot kota Pontianak selain Tugu Khatulistiwa. Ini dikarenakan letaknya yang strategis sehingga mudah dikunjungi atau dilihat dan membuatnya lebih ‘terawat’ dibandingkan Tugu Khatulistiwa.

Tugu Digulis juga dikenal sebagai Monumen Sebelas Digulis, atau Tugu Bambu Runcing, atau Tugu Bundaran Untan (Universitas Tanjung Pura) oleh warga setempat. Tugu dalam bahasa Indonesia didefinisikan sebagai ‘tiang besar dan tinggi yang dibuat dari batu, bata, dsb.’ Kata tugu kemudian erat kaitannya dengan monumen, yaitu sebuah bangunan yang digunakan sebagai peringatan sebagai tanda untuk mengingat peristiwa penting, peristiwa bersejarah, atau untuk menghormati orang atau kelompok yang berjasa. Tidak semua monument adalah tugu. Namun hampir semua tugu adalah monumen. Tugu juga kerap digunakan sebagai simbol dan ciri khas sebuah tempat. Misalnya Tugu Monas (Monumen Nasional) sebagai ciri khas Daerah Ibukota Jakarta, Tugu Pal Yogyakarta, dan sebagainya.

Sedikit sejarah dari monumen yang satu ini. Semua berawal pada 1914, saat terbentuknya Partai Sarekat Islam (SI) di Ngabang Kabupaten Landak. Organisasi berbasis keagamaan ini mendapat banyak simpati dari masyarakat, hingga akhirnya Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah untuk membekukan seluruh kegiatan Sarekat Islam. Perintah itu digelontorkan akibat maraknya pemberontakan anggota SI di Jawa dan Sumatera. Pemerintah Hindia Belanda pun menangkap 11 tokoh pergerakan Kalimantan Barat. Tiga dari 11 tokoh itu meninggal saat diasingkan ke Boven Digoel di Irian Barat, sementara 5 di antaranya wafat dalam Peristiwa Mandor di Kabupaten Landak (Makam Juang Mandor).

Monumen ini berbentuk 11 bambu runcing yang menjulang tinggi ke angkasa, masing-masing berbeda ukuran, mencirikan 11 tokoh pejuang berasal dari berbagai daerah yang berbeda. Warnanya kuning kehijauan layaknya bambu pada umumnya. Bambu runcing diambil sebagai bentuk simbolis perjuangan bangsa Indonesia. Kesebelas tokoh pejuang tersebut adalah:

1. Achmad Marzuki,

2. Achmad Su'ud bin Bilal Achmad,

3. Gusti Djohan Idrus,

4. Gusti Hamzah,

5. Gusti Moehammad Situt Machmud,

6. Gusti Soeloeng Lelanang,

7. Jeranding Sari Sawang Amasundin,

8. Hj Rais bin H Abdurahman,

9. Moehammad Hambal alias Bung Tambal,

10. Moehammad SohordanYa' Moehammad Sabran,

11. Gusti Djohan Idrus.




Nama-nama tokoh pejuang ini sekarang diabadikan menjadi nama-nama jalan di Pontianak.
Semoga bermanfaat yaa..

Rabu, 16 November 2016

Bubur Pedas, Makanan Khas Kalimantan Barat

SampanPesisir - Sudah pernah ke Kalimantan Barat? Ada kuliner khas yang terkenal hingga manca negara yaitu Bubur Pedas. Dan makanan ini menjadi Makanan khas Kalimantan Barat yang dilansir oleh Instagram indozone. Makanan yang menyuguhkan rasa yang gurih dan enak ini berasal dari daerah Sambas. Daerah yang berada di ujung Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan Malaysia.

Sumber gambar: Kooliner.com




Nah, apabila Anda berkunjung ke daerah Kalimantan Barat ada dijumpai kuliner yang satu ini. Belum sah rasanya jika belum mencicipi makanan yang satu ini. Suku Melayu Sambas di Kalimantan Barat, punya kuliner unggulan yang memiliki banyak vitamin untuk kesehatan yang harus dicicipi para wisatawan. Dahulu bubur pedas disajikan di suatu.

Bubur pedas ini ternyata tidak hanya ada di Sambas, Singkawang, Bengkayang, Mempawah, dan Pontianak. Ternyata bubur pedas ini ada juga di Negeri Jiran yaitu Sarawak, Malaysia. Mungkin karena adanya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang membuat masakan ini di sana, sehingga warga Malaysia mulai mencicipinya, atau mungkin dengan alasan yang lain.

Bubur pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus dioseng dan kaya akan rempah serta sayuran, tidak heran jika bubur ini dinilai penuh gizi. Sayuran seperti daun pakis muda, toge (kecambah), kangkung, daun kesum menjadi campuran yang menyehatkan. Belum lagi paduan gorengan kacang tanah plus ikan teri yang digoreng kering menambah citarasa.

Jika ke Kalimantan Barat silakan langsung ke Kota Sambas, karena di sana ada warung khusus yang menyajikan Bubur Pedas, tepatnya berada di ujung Jembatan Sabo’ Sambas (dekat dengan Istana Sambas). Di sini menyajikan Bubur Pedas asli buatan orang Sambas.

Selain menjadi satu di antara menu andalan di warung milik orang Melayu, bubur pedas pun mudah ditemui di tempat orang berjualan ta’jil saat bulan Ramadhan. Bubur Pedas ini memang unik, tanpa membubuhkan sambal, kita tidak akan merasakan pedas sama sekali, malah cenderung bertekstur gurih dan segar.

Walaupun namanya bubur pedas, tetapi sebenarnya rasa asli bubur ini tidaklah pedas. Anda dapat menambahkan sambal terpisah sesuai dengan selera.

Semoga bermanfaat yaa.

Asal usul Sungai Kapuas

SampanPesisir - Sudah pernah ke Kalimantan Barat? Nah, di Kalimantan Barat terdapat suatu sungai yang lebar dan sangat panjang, sungai ini terkenal di seluruh Indonesia. Nama sungai ini yaitu Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Sungai ini banyak cabangnya, alias anak sungainya. Satu di antara cabangnya adalah Sungai Kawat. Lalu pertanyaannya, mengapa disebut dengan Sungai Kawat? Baiklah penulis akan bercerita sedikit ya.

Sumber gambar: m.monitorday.com



Sungai Kawat terletak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Pada zaman dulu, ketika Kota Sintang baru didirikan oleh Djubair I, hiduplah seorang nelayan sungai dengan istri dan anak-anaknya, mereka tinggal tidak jauh dari Sungai tersebut. Keluarga nelayan itu tergolong keluarga yang tidak mampu. Setiap hari sang Ayah hanya menggantungkan hidupnya dari menangkap ikan. Kadang-kadang rezeki hasil tanggapannya banyak kadang juga tidak, sehingga ada kalanya dia tidak mendapatkan ikan seekorpun juga.

Suatu hari, nelayan itu pergi memancing, ia membawa dua buah pancing. Hal ini dilakukan untuk menjaga kemungkinan jika pancingnya putus, dia masih dapat menggunakan pancingnya yang satunya lagi.Dia mulai mendayung perahunya masuk ke Sungai Kawat (saat itu belum ada namanya). Setelah pancing itu diberi umpan, pancing itu diulurkannya ke sungai itu kemudian dia menunggu pancingnya dimakan ikan. Matahari mulai tinggi, namun tidak seekor ikanpun yang mendekati pancingnya, apalagi untuk memakan umpannya. Akan tetapi, dia itu tidak cepat berputus asa. Telah beberapa kali dia berpindah tempat di sungai itu, tetapi keadaannya sama saja. Sebelumnya dia bertekad bahwa jikad ia pulang ke rumah, dia harus rnembawa ikan untuk anak dan istrinya walaupun hanya seekor.

Ketika hari sudah mulai sore, dia mendayung perahunya lebih ke hulu sungai dengan harapan di sana ada ikan yang akan memakan pancingnya. Di sebuah teluk kecil yang banyak batunya, nelayan itu berhenti.tanah di sekitar tempat itu berlumut dan ditumbuhi pohon-pohon.kayu yang sangat besar.

"Mungkin di sini banyak ikannya," harapan nelayan itu.

Dia mulai mengganti umpan pancingnya dengan umpan yang baru. Kemudian pancing itu diulurnya ke dalam sungai. Setelah begitu lama dia menunggu, tidak ada tanda-tanda pancingnya akan ditarik oleh ikan. Ketika matahari hampir terbenam dan nelayan itu akan pulang, tiba-tiba pancingnya ditarik dengan keras dari dalam air. Nelayan itu mengangkat pancingnyadan sekaligus menyentaknya ke atas.

Sumber gambar: Kompas



"Ah, besar sekali ikan ini," dugaan si nelayan ketika menarik pancingnya.

Ikan itu menyangkut di pancing dan menarik tali pancing itu ke sela-sela batu yang ada di tepi sungai. Tali pancing terus diulur lebih panjang oleh si nelayan agar pancing itu tidak putus. Ketika tarikan dari dalam air mulai melemah, nelayan itu menarik kembali tali pancingnya ke atas. Pada saat si nelayan sedang menarik pancingnya, tali pancing itu ditarik kembali dari dalam air mengarah ke tengah sungai. Dengan cepat, nelayan itu mengulurkan pancingnya kembali agar tidak putus.

Ketika itu hari mulai gelap. Ditambah lagi, daun-daun yang rimbun menambah kegelapan di tempat itu. Nyamuk-nyamuk yang mengerubungi si nelayanpun tidak dihiraukannya. Pikirannya hanya tertuju pada ikan yang akan diperolehnya.

Pada saat tarikan dari dalam air ke tengah sungai, perahunya itu ikut tertarik ke tengah sungai. Teluk sungai itu cukup dalam. Warna airnya tampak kehitam-hitaman karena hari telah gelap.

Akhirnya, tarikan dari alam air mulai melemah. Dia mulai menarik kembali tali pancingnya ke atas. Akan tetapi, ikan itu belum tampak. Nelayan itu lebih berhati-hati agar ikannya tidak lepas dari mata pancingnya.

Lama kemudian, ketika seluruh tali pancingnya telah terangkat, tidak seekor ikan pun yang terlihat. Yang menyangkut pada pancingnya itu hanya ujung tali kawat.

"Wah, ikannya lepas," kata si nelayan.

Tangannya menjangkau ujung kawat yang menyangkut di pancingnya. la mengamati ujung kawat itu dalam keremangan malam. Tampak olehnya kawat itu berwarna kekuning-kuningan. Setelah diketahui bahwa kawat itu adalah kawat emas, ia mulai menariknya.

Satu depa, dua depa, ia merasa belum cukup juga. Padahal kalau ia mau bersyukur dengan satu dua depa saja hidupnya akan berkecukupan, tidak akan menderita kemiskinan. Namun sifat serakah telah merasuki dirinya. la ingin menjadi orang paling kaya di kampungnya. Maka ia ingin mendapatkan kawat emas itu sebanyak-banyaknya. la terus menarik dan menarik kawat itu dari dalam sungai. Meskipun sudah lama ia menariknya,.kawat itu belum juga habis.

"Wahh, panjang sekali kawat ini. Aku akan menjadi orang paling kaya di seluruh dunia," pikir si nelayan.

Dia terus menarik kawat itu tanpa menghiraukan hari semakin gelap. Sampannya telah penuh-dengan gulungan kawat emas. la terus menarik dan menarik kawat emas yang tidak habis-habisnya itu.
Dari dalam air terdengar suara, "Sudaaaaaaaah, sudahlah, potong saja kawatnya."

Namun, si nelayan tidak menghiraukan suara itu. la terus menarik dan menarik kawat itu karena ia ingin cepat menjadi kaya raya.Lalu terdengar lagi suara dari dalam air memperingatkannya untuk kedua kalinya.

"Potooooooooong, potong sajaaaaaaaa ...!"
"Berhentiiiiiii...! Jangan diteruskaaaan!"

Akan tetapi, nelayan itu tetap saja tidak peduli. Karena perahu nelayan itu sudah terlalu penuh dengan kawat emas maka air pun mulai masuk.

Si nelayan yang telah menjadi rakus tetap belum berhenti menarik kawat. Sementara perlahari-lahan air terus merambat ke dalam perahu. Nelayan itu baru sadar setelah air benar-benar telah memenuhi perahu. Namun terlambat sudah, seketika itu juga perahu itu tenggelam bersama si nelayan ke dasar sungai. Nelayan itu tidak pernah timbul, ia mati di dasar sungai akibat keserakahannya yang berlebihan. Itulah sebabnya sungai itu dinamakan Sungai Kawat.

Adakah pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita tersebut? Ada, janganlah serakah terhadap apa yang sudah menjadi milik kita. Selanjutnya pembaca yang menyimpulkannya yaa. J Semoga bermanfaat yaa..

Wanita Asal Winsonsin ini Beruntung, Namun Gagal, Mengapa?

SampanPesisir - Nasib sial bisa menimpa siapa saja. Bahkan juga seseorang yang beruntung memenangkan undian jakpot $43 Juta atau sekitar Rp 531 Milyar di mesin kasino seperti yang dialami wanita ini. Dilansir Mandatory, Sabtu 5 November 2016, kejadian apes itu menimpa Katrina Bookman. wanita itu semula tengah bermain pada satu di antara mesin jakpot sebuah kasino.

Mendadak, dalam satu putaran, mesin tersebut berbunyi. Mesin itu mengumumkan dia baru saja menyabet kemenangan jakpot sebesar $43 Juta. Wanita asal Winsonsin, Amerika Serikat yang berprofesi sebagai guru itu senang bukan main. Diapun mengambil foto selfiedengan latar belkang mesin itu yang menyatakan ia berhak atas uang Rp 531 Milyar itu. Diapun langsung dikerumuni para pemain dan aparat keamanan.

Namun sial bagi dia, pihak kasino menolak membayar satu sen dolarpun. Alasannya, mesin tempat dia bermain itu tengah maintenance alias rusak. Maka kemenangannya dibatalkan. Dia hanya ditawari makan steak gratis sebagai kompensasinya.

Seperlu dipukul-pukul bagian perut, jelas dia tidak terima. Diapun menyewa pengacara untuk menggugat kasino bedebah itu.

"Dia menang tapi kasino menolak untuk membayar. Bagi saya ini tidak adil", kata pengacaranya, Alan Ripka.

Paling tidak, kata Ripka, kliennya harus diberi kompensasi oleh kasino berupa kemenangan maksimal oleh mesin itu yakni sebesar $6.500 atau Rp 84 Juta. Kini, Katrina tengah bersiap menggugat kasino itu karena menolak membayar kemenangannya. dasar sedang apes, sudah menang tapi tidak diakui. (Sumber: Sooperboy)

Semoga bermanfaat

Sejarah Berdirinya Pertamina di Indonesia

SampanPesisir - Berawal dari kekalahan Jepang tanpa syarat pada tahun 1945, membuat penjajahan Jepang akan bumi yang kita kenal dengan Indonesia sekarang menyerahkan Tambang Minyak Sumatera Utara yang disaksikan langsung oleh pihak Sekutu. Perlu Anda ketahui, bahwa daerah pertambangan yang diserahkan Jepang kepada Indonesia adalah bekas daerah konsesi BPM sebelum Perang Dunia Kedua. Namun, daerah perminyakan tersebut hancur total pada masa revolusi fisik. 

Pertamina Solusi BBM Berkualitas dan Ramah Lingkungan
Pertamina Solusi BBM Berkualitas dan Ramah Lingkungan

Daerah pertambangan di seluruh belahan bumi Indonesia dapat dikuasai kembali oleh Belanda dan pihak asing berdasarkan hak konsesi. Bangsa Indonesia hanya bisa mempertahankan lapangan minyak di daerah Sumatera Utara dan Aceh. Sejak kemerdekaan Indonesia diakui tahun 1949 hingga akhir tahun 1953 oleh Pemerintah Belanda, Indonesia masih belum menentukan sikap yang tegas untuk masa depan pertambangan minyak, apakah akan dikembalikan kepada BPM atau dikelola sendiri oleh Pemerintah Indonesia.

Penunjukkan �koordinator� untuk pertambangan oleh Menteri Perekonomian pada tahun 1954 belum membawa perubahan baik yang signifikan. Pada Oktober 1957, Jenderal A.H. Nasution selaku Kepala Staf TNI Angkatan Darat, menunjuk Kolonel Dr. Ibnu Sutowo untuk membentuk Perusahaan Minyak yang berstatus hukum Persero (Perseroan Terbatas). Akhirnya berdirilah P.T. Pertambangan Minyak Nasional Indonesia (P.T. PERMINA) dengan Kol.Dr. Ibnu Sutowo sebagai Presiden Direktur pada tanggal 10 Desember 1957.

Berdasarkan UU No 19 tahun 1960 tentang perusahaan negara, P.T Permina sebagai Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Negara dengan anggota-anggota Direksi waktu itu adalah :
  • Kol. Dr. Ibnu Sutowo , sebagai Presiden Direktur
  • Let.Kol.S.M. Geudong, sebagai Direktur,
  • Let.Kol.J.M Pattiasina, sebagai Direktur.
1871 Usaha pertama pengeboran minyak di Indonesia, dilakukan di Cirebon. Karena hasilnya sedikit, kemudian ditutup.
 

1883 Konsesi pertama pengusahaan minyak diserahkan Sultan Langkat kepada Aeilko J. Zijlker untuk daerah Telaga Said dekat Pangkalan Brandan.
1885 Produksi pertama Telaga Said, yang kemudian diusahakan oleh "Royal Dutch"


1890 Dibentuk "Koninklijke" untuk mengusahakan minyak di Sumatera Utara.

 

1892 Kilang minyak di Pangkalan Brandan yang dibangun "Royal Dutch" mulai berjalan.
 

1898 Kilang minyak Balikpapan mulai berjalan.
 

1899 Lapangan minyak Perlak, konsesi baru dari "Koninklijke" mulai menghasilkan.
 

1900 Kilang minyak Plaju mulai bekerja.
 

1901 Saluran pipa Perlak � Pangkalan Brandan selesai dibangun.
 

1907 �Koninklijke� dan �Shell Transport and Trading Company� bergabung membentuk BPM.
 

1907 Royal Dutch menyerahkan konsesi-konsesinya di Indonesia kepada BPM.
 

1911 Sejak tahun ini BPM mengusahakan daerah-daerah minyak sekitar Cepu. Instalasi minyak berkapasitas kecil dibangun.
 

1912 Dibentuk NKPM sebuah subsidiary dari "Standard oil Company of New Jersey", pada tahun 1948 nama NKPM menjadi STANVAC.
 

1916 STANVAC menemukan minyak di Daerah Talang Akar, Pendopo (Sumsel).
 

1920 BPM memperoleh kontrak untuk mengusahakan daerah jambi, dibentuk NIAM, dengan modal 50/50 antara BPM dengan Hindia Belanda. Manajemen berada di tangan BPM.
 

1923 NIAm Jambi menghasilkan produksi untuk pertama kali.
 

1926 Kilang minyak STANVAC di Sungai Gerong selesai dibangun, mulai berproduksi dalam rangka produksi keseluruhan Indonesia.
 

1931 �Standard Oil Company of California� membentuk subsidiary yang setelah PD II bernama CALTEX. Pencarian minyak mulai diintensifkan.
 

1935 Saluran pipa dari jambi ke BPM di Plaju selesai dibangun.
NNGPM suatu perseroan yang terdiri dari saham BPM (40%), STANVAC (40%) dan Far Pacific Investment Company (20%), mulai beroperasi di Irian Barat.

 

1936 Konsesi yang bernama "Kontrak 5A" untuk daerah di Sumatera Tengah diberikan kepada CALTEX. (termasuk lapangan MINAS).
 

1941 Pecah perang di Asia Tenggara, penghancuran dan penutupan sumur minyak bumi.
 

1944 Tentara pendudukan Jepang yang berusaha membangun kembali instalasi minyak menemukan MINAS.
 

1945 Lapangan minyak sekitar P. Brandan (ex konsesi BPM) diserahkan pihak Jepang atas nama sekutu kepada Bangsa Indonesia. Perusahaan ini diberi nama PTMNRI.
 

1946/ 1947 Jepang mundur, sejak pertengahan tahun 1946 sampai Agustus 

1947 lapangan-lapangan minyak STANVAC dikuasai PERMIRI.
 

1948 STANVAC kembali mencapai tingkat produksi tertinggi sebelum perang.
 

1949 CALTEX kembali mengusahakan lapangan minyak di Sumatera Tengah. Konsesi BPM Cepu yang dikuasai PTMN dikembalikan kepada BPM akibat KMB, PTMN dibubarkan.
 

1951 PTMRI diakui sah oleh pemerintah RI dan diganti menjadi P.N PERMIGAN.
 

1952 CALTEX mulai mengekspor minyak dari lapangan MINAS.
 

1954 Pemerintah RI mengangkat seorang koordinator untuk Tambang Minyak Sumut dan PTMNRI dirubah menjadi TMSU.
 

1957 Awal Oktober 1957 K.S.A.D (pelaksana SOB) menunjuk KO. Dr. Ibnu Sutowo untuk membentuk sebuah perusahaan minyak yang berstatus hukum. Tanggal 10 Desember 1957 P.T. PERMINA didirikan, dan disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. J.A. 5/32/11 tanggal 3 April 1958.
 

1958 Bulan Juni PT PERMINA mengekspor minyak mentah untuk pertama kali, dan disusul yang kedua pada Agustus berikutnya. PT PERMINA mengadakan perjanjian kerjasama dengan perusahaan minyak Jepang NOSODECO. Kredit diangsur kembali dalam bentuk minyak mentah. PT PERMINA membuka perwakilan di Tokyo.
 

1959 NIAM menjadi PN PERMINDO. BPM/SHELL memulai proyek Tanjung di Kalimantan.
 

1960 BPM di Indonesia dilikuidasi dan sebagai ganti dibentuk PT SHELL INDONESIA. Dengan diundangkannya UU Minyak dan Gas Bumi No. 44 tahun 

1960, tanggal 26 Oktober 1960, seluruh pengusahaan minyak di Indonesia dilaksanakan oleh Negara. Permindo mulai dengan organisasi perniagaan sendiri sesuai sifat perusahaan Semi Pemerintah, walaupun administrasi perniagaan masih diatur SHELL.
 

1961 Pemerintah RI mengambil alih saham SHELL dalam PERMINDO. PERMINDO dilIkuidasi dan dibentuk PN Pertambangan Minyak Indonesia disingkat PERTAMIN. Dengan PP No. 198 tahun 1961 didirikan Perusahaan Negara dengan nama PN Pertambangan Minyak Nasional, disingkat PN PERMINA dan PT PERMINA dilebur ke dalamnya.
 

1962 Indonesia bergabung menjadi anggota OPEC
 

1964 Pemerintah RI/PN PERMINA mengambil alih semua aktivitas NNGPM dengan membeli perusahaan tersebut.
 

1965 Tanggal 31 Desember 1965 Pemerintah RI membeli PT SHELL INDONESIA dengan harga US$ 110 juta. Unit-unit ex SHELL dimasukkan dalam organisasi PN PERMINA.
 

1966 Dengan Surat Keputusan Menteri Pertambangan No. 124/M/MIGAS tanggal 24 Maret 1966 organisasi PERMINA dibagi dalam 5 unit Operasi Daerah Produksi dengan kantor pusat di Jakarta.
 

1967 Konsep Kontrak Production Sharing (KPS) mulai diperkenalkan.
 

1968 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1968 tanggal 20 Agustus 1968 PN PERMINA dan PN PERTAMIN dilebur menjadi satu Perusahaan Negara dengan nama PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional, disingkat PN Pertamina.

Popular Posts

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *